SUKABUMIUPDATE.com - Pendaftaran Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri atau SNMPTN 2019 akan dibuka mulai hari ini, Senin, 4 Februari 2019. "Untuk pendaftaran SNMPTN kami mulai pukul 15.00 tanggal 4 sampai tanggal 14 Februari pukul 22.00," kata Ketua Pelaksana Eksekutif Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi Budi Prasetyo kepada Tempo.
Sebelum mendaftar, calon mahasiswa harus melihat terlebih dulu apakah sudah eligible (berhak atau memenuhi syarat) untuk mendaftar SNMPTN. "Hari ini mulai jam 8 itu siswa bisa melihat apakah yang bersangkutan itu eligible apa tidak. Boleh lanjut daftar SNMPTN atau tidak," katanya.
Budi menjelaskan, calon mahasiswa bisa melihatnya di website SNMPTN dengan memasukkan username dan password yang sudah diperoleh pada waktu verifikasi Pangkal Data Sekolah dan Siswa (PDSS). Eligible atau tidaknya berdasarkan pemeringkatan dari isian data nilai oleh sekolah yang sudah diverifikasi untuk enam mata pelajaran ujian nasional.
Eligibilitas juga ditentukan dengan melihat ketentuan kuota berdasarkan akreditasi sekolah yang tercantum di web SNMPTN. Dari hasil eligibilitas, jumlah siswa yang eligible untuk mendaftar di SNMPTN 2019 sebanyak 613.860 orang. Sedangkan jumlah sekolah yang siswanya eligibel sebanyak 14.744 sekolah.
Jika sudah eligible, siswa pendaftar yang memenuhi kriteria pemeringkatan oleh LTMPT melakukan pendaftaran di laman www.snmptn.ac.id. Mereka boleh mengisi biodata, pilihan perguruan tinggi negeri dan pilihan program studi, serta mengunggah pasfoto resmi terbaru dan dokumen prestasi tambahan jika ada.
Untuk siswa pendaftar program studi bidang seni dan olahraga diwajibkan mengunggah portofolio dan dokumen bukti keterampilan yang telah disahkan kepala sekolah. Setelah itu, pendaftar mencetak kartu bukti pendaftaran peserta SNMPTN. "Setelah itu dilakukan seleksi kemudian diumumkan siapa yang diterima perguruan tinggi mana untuk jalur SNMPTN," katanya.
Berbeda dari tahun sebelumnya, SNMPTN 2019 hanya bisa memilih dua program studi. Tetapi bisa dari perguruan tinggi yang sama atau dua perguruan tinggi.
Sumber: Tempo