Arah Populisme Islam di Pilpres, Antara Jadi Cebong atau Kampret

Minggu 27 Januari 2019, 06:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Dosen Universitas Paramadina Novriantoni Kahar menilai arah kelompok populisme Islam dalam pemilihan presiden atau Pilpres 2019 belum ideal. Sejauh yang diperjuangkan sebetulnya adalah hasil desakan-desakan pragmatisme.

"Karena politik Indonesia hanya ada dua blok saat ini, antara anda jadi cebong atau jadi kampret," kata Novriantoni dalam diskusi Membaca Arah Populisme Islam di Pilpres 2019 di D Hotel, Jakarta, Sabtu, 26 Januari 2019.

Novriantoni mengatakan idealnya adalah arah populisme Islam dalam Pilpres 2019 itu membangun kekuatan ketiga. Arah populisme Islam mestinya tidak didominasi satu kekuatan atau komando saja. Mereka seharusnya bisa membangun kriteria-kriteria ideal sendiri dan memperjuangkan aspirasi itu ketimbang memihak salah satu kelompok.

Tetapi, kata Novriantoni, yang terjadi saat ini populisme Islam di Indonesia justru terpolarisasi. "Antara kelompok-kelompok yang punya aspirasi ganti presiden dan punya aspirasi 2019 Jokowi lagi," katanya.

Dia mencontohkan, salah satu kelompok Islam populis, Hizbut Tahrir Indonesia sudah jelas aspirasinya yaitu tidak suka dengan demokrasi. Mestinya, kata Novriantoni, HTI membuat blok ketiga yang mendorong kepentingan umat mereka. Namun, faktanya HTI kini ikut dalam politik elektoral dan jelas arah dukungannya ke salah satu pasangan calon presiden.

Menurut Novriantoni, belum idealnya arah kelompok populisme Islam di Indonesia terjadi karena terombang ambing pragmatisme politik. Di sisi lain, tuntutan yang diperjuangkan kelompok populisme Islam di Indonesia juga masih bersifat imajiner dan tidak substansial.

Ia mengambil contoh berkumpulnya massa Islam pada aksi 212 di Jakarta. "Bukan satu tuntutan perubahan yang real. Tapi itu adalah tuntutan untuk memenuhi kebutuhan akan politik identitasnya, representasi mereka, mewakili perlawanan terhadap ketersinggungan," kata dia.

Novriantoni mengatakan, isu-isu yang substansial tentang perbaikan kelompok marjinal di Jakarta, perbaikan infrastruktur, perbaikan pelayanan birokrasi, dan kontrol masyarakat yang ketat menjadi nista. "Menjadi tidak berarti dengan adanya politik perkauman antara anda bersama penista atau anda bersama lawannya. Aksi massa itu, emosi massa dibakar untuk memperjuangkan sesuatu yang tidak substansial," ucapnya.

Ia pun membandingkan kondisi tersebut dengan Mesir. Di sana, kelompok intelektual berafiliasi dengan Ikhwanul Muslim dan membentuk kelompok konstitusionalisme. Kelompok tersebut sudah tidak mempersoalkan konstitusi Mesir yang terbuka. Mereka, kata Novriantoni, tak lagi menuntut khilafah dan formalisasi syariah Islam. Tetapi lebih konkrit berjuang di level grass root untuk meningkatkan kehidupan ekonomi dan sosial mereka.

"Bagus sekali. Pasca islamisme itu adalah semacam islamisme yang sadar diri. Islamisme yang tidak ingin memecah kehidupan berbangsa, tapi menjadi problem solver bagi kehidupan berbangsa," kata dia.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Inspirasi08 September 2024, 09:00 WIB

Loker Marketing Manager di Jakarta Timur, Syarat: Mahir Ms. Office

Loker Marketing Manager di Jakarta Timur. Rekrutmen Pegawai Tetap masih dibuka hingga 5 November 2024 mendatang.
Loker Marketing Manager di Jakarta Timur, Syarat: Mahir Ms. Office (Sumber : Istimewa)
Food & Travel08 September 2024, 07:00 WIB

Resep Sup Durian Keju Mozzarella, Hidangan Pencuci Mulut yang Lezat!

Sup Durian Keju Mozzarella adalah perpaduan unik antara manisnya durian dan kelezatan keju, menciptakan hidangan penutup yang creamy dan meleleh di mulut.
Ilustrasi - Taman durian Hauma Ni Opung atau Hauma Ni Opung Farm and Plantation merupakan destinasi wisata yang harus dikunjungi oleh para penggemar buah durian (Sumber : iStock)
Science08 September 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 8 September 2024, Sukabumi Pagi Cerah Berawan dan Siang Potensi Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan pada 8 September 2024.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan pada 8 September 2024. (Sumber : Freepik.com/@fanjianhua)
DPRD Kab. Sukabumi07 September 2024, 22:57 WIB

Sekretariat DPRD Sosialisasikan Peran Dewan Kepada Masyarakat di Sukabumi Expo 2024

Sekretariat DPRD menyuguhkan konsep yang berbeda pada pameran pembangunan di Sukabumi Expo tahun ini.
Stand Sekretariat DPRD Kabupaten Sukabumi di Sukabumi Expo 2024. (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi07 September 2024, 22:21 WIB

Niat Jemput Istri, Cerita di Balik Kecelakaan Maut Warga Sukabumi Akibat Motor Tersangkut Kabel

Berikut cerita di balik kecelakaan maut yang menimpa ayah anak di Cicurug Sukabumi akibat motor tersangkut kabel di Jalan Raya Sukabumi-Bogor.
Kecelakaan maut di jalan raya Sukabumi-Bogor, seorang anak tewas terlindas truk usai motor yang ditumpanginya terjatuh akibat tersangkut kabel internet. (Sumber : Istimewa)
Kecantikan07 September 2024, 21:00 WIB

5 Manfaat Masker Mentimun untuk Mengurangi Kantung Mata

Masker mentimun efektif untuk mengurangi kantung mata karena sifatnya yang menghidrasi, menenangkan, dan mendinginkan.
Ilustrasi. Menggunakan masker. Efek pendingin alami mentimun juga dapat membantu mengurangi peradangan dan pembengkakan di area sekitar mata. (Sumber : Freepik/freepik)
Keuangan07 September 2024, 20:58 WIB

Perumda BPR Hadir di Sukabumi Expo 2024, Tawarkan Beragam Produk Tabungan dan Kredit

Tawarkan Beragam Produk Tabungan dan Kredit, Stand BPR Sukabumi disambut antusias pengunjung Sukabumi Expo 2024.
Stand Perumda BPR Sukabumi di Sukabumi Expo 2024, Lapang Canghegar Palabuhanratu. (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi07 September 2024, 20:34 WIB

Perahu Terbalik Dihantam Badai, Nelayan Sukabumi Selamatkan Diri dengan Berenang ke Tepian

Berikut kronologi perahu nelayan Sukabumi terbalik dihantam ombak dan angin kencang di perairan Tegalbuleud Sukabumi.
Kondisi perahu nelayan yang sempat terbaik dihantam badai di perairan Tegalbuleud Sukabumi dievakuasi usai mendarat di tepian. (Sumber Foto: Istimewa)
Life07 September 2024, 20:00 WIB

Sleep Training Hacks: 9 Cara Agar Anak Cepat Tidur di Malam Hari

Sleep Training Hacks: Ciptakan rutinitas yang menenangkan sebelum tidur. Aktivitas seperti membaca buku, mendengarkan cerita, mandi air hangat, atau bermain dengan mainan lembut bisa membuat anak rileks sebelum tidur.
Ilustrasi. Cara Agar Anak Cepat Tidur di Malam Hari, Parenting Hacks untuk Ayah Bunda! (Sumber : Freepik/pvproductions)
Sukabumi07 September 2024, 19:35 WIB

Kabel Menjuntai Picu Kecelakaan Maut di Sukabumi, Saksi sebut Akibat Tersangkut Truk Kontainer

Saksi ungkap penyebab kabel menjuntai di Jalan Raya Sukabumi-Bogor yang picu kecelakaan maut, anak tewas terlindas truk.
Polisi saat olah TKP kecelakaan maut di Jalan Raya Sukabumi-Bogor tepatnya di Cicurug Sukabumi. Serang anak tewas terlindas truk usai motor yang diboncengnya terjatuh akibat tersangkut kabel. (Sumber : Istimewa)