SUKABUMIUPDATE.com - Koordinator Divisi Penindakan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Ratna Dewi Pettalolo mengatakan pihaknya telah menelusuri alamat kantor Tabloid Indonesia Barokah. Namun kantor itu tidak ditemukan lantaran alamatnya palsu. "Alamat itu enggak ada," kata Ratna saat dihubungi Tempo, Jumat, 25 Januari 2019.
Ratna mengaku Bawaslu kesulitan untuk membongkar siapa dalang di balik beredarnya tabloid yang dianggap menyudutkan pasangan calon presiden - wakil presiden nomor urut 02 ini. “Agak sulit kami menemukan siapa yang melakukan ini karena pertama yang harus dicari tahu itu kantor tabloidnya.”
Meski demikian menurut Ratna, Bawaslu tetap mengambil langkah untuk mencegah beredarnya tabloid ini. Bawaslu berkoordinasi dengan pihak PT Pos, dan masjid-masjid agar tidak mengedarkan tabloid Indonesia Barokah. Selain itu Bawaslu juga berkoordinasi dengan kepolisian, kejaksaan, Bawaslu Provinsi, Kabupaten/ Kota, agar cepat tanggap bila mendapatkan laporan mengenai tabloid ini.
Sebelumnya Bawaslu Kabupaten Kuningan menerima laporan adanya ratusan tabloid Indonesia Barokah yang disebar ke pesantren dan pengurus masjid di 32 kecamatan. Tabloid yang ditemukan Pengawas Pemilu Kecamatan itu dilaporkan pada Jumat, 18 Januari 2019. Bawaslu telah menyita sejumlah tabloid yang telah beredar di daerah Jawa Tengah, dan Jawa Barat.
Ratna mengatakan Tabloid Barokah sejauh ini paling banyak ditemukan di Provinsi Jawa Barat. Namun Ratna tidak mengatakan jumlah eksemplar yang telah disita. Ia juga mengaku akan kembali memeriksanya kembali, karena temuan ini diperkirakan masih akan terus berkembang.
Bawaslu Kabupaten Blora telah membahas Tabloid Indonesia Barokah ini. Hasilnya, meskipun dianggap menyudutkan tetapi mereka menilai tidak ada unsur pelanggaran kampanye dalam konten tabloid itu, karena tidak ada penyampaian visi, misi, dan program calon presiden.
Sumber: Tempo