SUKABUMIUPDATE.com - Polisi menduga kasus pengeroyokan yang dilakukan puluhan orang tak dikenal terhadap grup musik asal Sukabumi, Slowly Project, karena persoalan suporter klub sepakbola. Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Mampang Inspektur Satu Anton Apriyanto mengatakan terdapat bukti yang menguatkan dugaan tersebut.
"Saat pengeroyokan terjadi, ada yang teriak 'viking, viking," kata Anton pada Selasa petang, 15 Januari 2019. Viking merupakan sebutan untuk penggemar klub sepakbola Persib Bandung.
Anton mensinyalir penyerangnya penggemar dari klub lawan. Namun polisi belum dapat memastikan hal tersebut. Saat ini, polisi pun belum mengantongi nama-nama pelaku.
Penyelidikan untuk memburu pelaku digencarkan melalui pengamatan rekaman kamera pengintai atau CCTV. Namun polisi mengaku sulit mengidentifikasi identitas pelaku lantaran tak ada ciri-ciri yang spesifik.
Kasus pengeroyokan ini terjadi pada Ahad petang, 13 Januari 2019 di Hotel Park Regis, Kemang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Grup musik itu sedianya akan manggung namun batal lantaran diserang.
Polisi menduga sekitar 50 orang terlibat melakukan aksi pengeroyokan tersebut. "Mereka beraksi menggunakan helm dan batu," kata Anton. Menurut keterangan saksi, saat pengeroyokan terjadi, pelaku juga melakukan intimidasi.
Seorang penggemar dan seorang kru grup musik itu menjadi korban akibat pengeroyokan. Korban bernama Rizki, 17 tahun, mengalami luka di bagian kepala, bibir bawah, dan lutut kiri. Sedangkan korban lain, Dikri, 28 tahun, mengalami luka di kepala belakang dan bibir bagian bawah.
Selain melukai dua korban, massa tak dikenal yang melakukan pengeroyokan merusak sebuah mobil. Mobil itu milik grup musik Slowly Project yang terparkir di sekitar hotel.
Sumber: Tempo