SUKABUMIUPDATE.com - Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, membacakan pidato kebangsaan 'Indonesia Menang' malam ini, Senin, 14 Januari 2018 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta. Dalam acara ini turut hadir para tokoh partai politik Koalisi Indonesia Adil Makmur pendukung pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
Hadir Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan anaknya, Agus Harimurti Yudhoyono. Tampak pula Ketua Umum Partai Keadilan Sejahtera Sohibul Iman dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan. Selain itu ada perwakilan dari Partai Berkarya, Titiek Soeharto, dan mantan Ketua MPR Amien Rais
Dalam pengantar pidatonya, Prabowo secara khusus melontarkan pujiannya untuk SBY dan Amien Rais. Ketua Umum Partai Gerindra ini menyebut keduanya sebagai mentor.
"Yang saya hormati mentor saya, senior saya, guru saya, Presiden RI ke-6, Jenderal TNI Prof. Dr. Susilo Bambang Yudhoyono," katanya di lokasi.
Hal sama Prabowo utarakan saat menyapa Amien Rais. "Yang saya hormati bapak reformasi, guru saya juga, mentor saya juga, Prof. Dr. Amien Rais," kata dia.
Di awal pidatonya, Ketua Umum Partai Gerindra ini membacakan sebuah sajak. "Saya ingin membuka pidato saya dengan membacakan sajak yang menggambarkan mengapa kita berkumpul malam ini," katanya.
Ia menjelaskan sajak ini ditemukan di kantong baju milik seorang perwira muda yang gugur di Banten pada 1946. Berikut petikan sajaknya:
"Kita tidak sendirian. Beribu orang bergantung pada kita. Rakyat yang tidak kita kenal bahkan tidak akan pernah kita kenal. Tapi apa yang dilakukan kita sekarang akan menentukan apa yang akan terjadi pada mereka," kata Prabowo diikuti riuh tepuk tangan dari ribuan hadirin.
Kehadirannya dan ribuan pendukung di JCC, kata Prabowo, untuk sama-sama menentukan nasib bangsa Indonesia ke depan. Menurut dia, pemilihan umum yang akan berlangsung 17 April 2019 bukan untuknya.
"Pemilu ini bukan Pemilunya Prabowo, bukan Pemilunya Sandiaga, tapi Pemilu bagi seluruh bangsa Indonesia," ujarnya.
Prabowo berujar jika Pemilu berhasil ia dan para partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Adil Makmur, sejatinya bukan kemenangan mereka. "Tapi kemenangan bangsa dan rakyat Indonesia," tuturnya.
Sumber: Tempo