SUKABUMIUPDATE.com - Kepergian siswi SMK Bogor Andriana Yubelia Noven Cahya, yang tewas ditikam sepulang sekolah, membawa duka mendalam bagi Ratih Sekar, sahabatnya.
Di rumah duka RS Borromeus, Bandung, Ratih menumpahkan kesedihan hingga matanya sembap dan basah oleh air mata. Di tepi peti jenazah, ia tak kuasa melihat sahabatnya terbaring dengan gaun hasil rancangannya sendiri.
"Saya nggak menyangka sahabat saya meninggalnya seperti ini," ujar siswi kelas XII SMA Medika di Bandung, Kamis, 10 Januari 2019.
Menjelang tengah hari berbaju seragam sekolah, Ratih datang bersama dua orang kawannya ke rumah duka. Mereka bersama keluarga besar melepas kepergian Andriana untuk selamanya hingga ke pemakaman Cimuncang, Bandung.
Andriana, yang biasa disapa Noven, menjadi korban pembunuhan Selasa 8 Januari lalu. Sepulang sekolah melewati jalan gang, dadanya ditusuk dengan badik oleh seorang pria hingga tewas di tempat.
Siswi kelas XII Jurusan Tata Busana Butik SMK Baranangsiang Bogor itu merantau untuk memenuhi impiannya menjadi desainer. Tiap liburan sekolah ia pulang ke rumah keluarganya di Bandung.
Ratih dan Noven bersahabat sejak mereka sekolah di SMP Santo Yusuf Bandung sejak di kelas 7-8 kemudian pisah saat kelas 9. "Dia orangnya baik. Sama siapa pun yang nggak dikenal juga baik, kenapa harus kayak gini," kata Ratih.
Lulus SMP, Noven sudah merancang cita-cita sebagai desainer. Menurut Ratih, ia memilih sekolah swasta di Bogor daripada sekolah negeri di Bandung. "Waktu SMP masuk rangking 10 besar terus, pas SMK peringkat 5-10 besar," ujarnya.
Sahabatnya itu, kata Ratih, baik dan ramah ke banyak orang, tidak sombong, juga kreatif. "Orangnya ceria dan lebih dewasa dari yang lain," ujarnya.
Selama pisah sekolah, mereka tetap saling berkomunikasi lewat media sosial. Keduanya saling menimpali status yang mereka buat walau tidak rutin setiap hari. Komunikasi itu terjalin sampai Selasa pagi sebelum Noven meninggal.
Menurut Ratih, sahabatnya itu sempat menulis status tentang sakit. "Panas (demam), tapi nggak cerita, nggak ada obrolan cuma (status) itu doang," katanya.
Kini siswi SMK Bogor yang ramah dan ceria itu telah pergi selamanya. Ratih kehilangan sahabat yang setia mendengarkan ceritanya soal apa pun. Saat liburan sekolah mereka biasanya bertemu di Bandung. Kamis tengah hari, 10 Januari 2019, ia mengantarkan sahabatnya dalam pertemuan terakhir sebelum dimakamkan di Cimuncang Bandung.
Sumber: Tempo