SUKABUMIUPDATE.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) meminta polisi melacak penyebar kabar bohong atau hoax seputar temuan tujuh kontainer berisi surat suara tercoblos. Surat suara itu sebelumnya didesas-desuskan berasal dari Cina dan mendarat di Tanjung Priok pada Rabu malam, 2 Januari 2018.
“Saya ingin menyampaikan kepada pihak kemanan pihak kepolisian untuk melacak dan mencari siapa yang menyebarkan dan membuat rekaman suara ini,” kata Ketua KPU Arief Budiman di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis dinihari, 3 Januari 2018.
Dalam informasi yang beredar secara masif dan cepat, isu kontainer tak benar adanya. Adapun kontainer-kontainer itu dikabarkan membawa 10 juta suara untuk pasangan nomor urut 01, Jokowi-Ma’ruf Amin.
Menurut Arief, dari kabar yang beredar, disebutkan kontainer-kontainer ini ditemukan oleh personel Korps Marinir TNI AL. Adapun kabar terkait kontainer berisi surat suara tercoblos ini sudah muncul sejak pukul 18.00 WIB pada Rabu sore.
Tim KPU lantas menyisir berita itu hingga ke pihak Bea Cukai, namun hasilnya nihil. Tidak ada kabar yang mengatakan ada TNI AL menemukan itu. Komisioner KPU, Hasyim Asyari, sebelumnya mengatakan saat ini surat suara belum dicetak. Hasyim menjelaskan, pengadaan logistik pemilihan umum masih dalam proses lelang. Surat suara pun mulai akan diproduksi pada pertengahan Januari.
Kabar penemuan surat suara itu sebelumnya beredar pada Rabu petang, 7 Januari. Desas-desus tersebut diawali dengan cuitan politikus Demokrat Andi Arief di Twitter.
Andi mengisyaratkan permohonan cek kontainer berisi surat suara tercoblos, yang kabarnya berada di Tanjung Priok. “Mohon dicek kabarnya ada 7 kontainer surat suara yang sudah dicoblos di Tanjung Priok. Supaya tidak fitnah harap dicek kebenarannya, karena ini kabar sudah beredar,” tulis Andi.
Namun, tulisan itu kemudian dihapus. Saat Tempo mengeceknya pada pukul 21.30 WIB, kicauan Andi yang menyinggung soal kabar surat suara itu enyah. Andi hanya melempar tautan halaman berita media daring saat dikonfirmasi.
Sumber: Tempo