SUKABUMIUPDATE.com - Operator maskapai penerbangan Lion Air menganggarkan Rp 38 miliar untuk melanjutkan pencarian korban kecelakaan pesawat Boeing 737 Max 8 JT 610 bernomor registrasi PK-LQP yang jatuh di Karawang, Jawa Barat akhir Oktober lalu.
Dalam keterangan resmi yang diterima, Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro mengatakan pihaknya bekerja sama dengan perusahaan swasta asal Belanda. Kapal laut asal Belanda MPV Everest akan dikerahkan untuk melanjutkan pencarian korban kecelakaan pesawat.
Danang menjelaskan, apabila ditemukan kembali jenazah kru dan penumpang maka akan diambil lalu diserahkan kepada Badan SAR Nasional (Basarnas). "Proses pencarian juga dilakukan terhadap kotak hitam yaitu alat perekam suara di ruang kemudi pilot (cockpit voice recorder/CVR)," ujarnya, Senin dini hari, 17 Desember 2018.
Kapal MPV Everest yang saat ini berada di Johor Bahru, Malaysia, dijadwalkan tiba di perairan Karawang pada Rabu besok, 19 Desember 2018. Waktu kedatangan kapal itu dua hari lebih lambat dari yang direncanakan semula.
Pasalnya, kapal terkendala cuaca buruk di Johor Bahru yang mengganggu proses mobilisasi peralatan dan kru selama tiga hari terakhir. Kapal MPV Everest diagendakan berlayar mulai hari ini dengan perkiraan waktu tempuh dua hari lima jam sampai perairan Karawang.
Pihak Lion Air menyatakan pencarian korban dan bagian kotak hitam JT 610 dengan MPV Everest akan dipusatkan di area koordinat hasil pemetaan terakhir lokasi jatuhnya pesawat tersebut. Misi ini akan dilakukan selama 10 hari berturut-turut.
Seperti diketahui pesawat Lion Air JT 610 bernomor registrasi PK-LQP rute Jakarta-Pangkalpinang yang membawa total 181 penumpang dan delapan awak jatuh di perairan Karawang pada Senin, 29 Oktober 2018 lalu. Dari jumlah tersebut, ada 125 jenazah korban yang sudah berhasil diidentifikasi hingga Basarnas menghentikan pencarian korban pada 10 November 2018.
Sumber: Tempo