SUKABUMIUPDATE.com - Majalah Forbes merilis daftar 50 orang terkaya Indonesia tahun ini. Dalam daftar itu, terdapat empat orang nama baru yang masuk dalam deretan orang terkaya.
"Sebagian besar nama-nama baru ini berhasil masuk daftar karena kenaikan harga saham dari perusahaan yang mereka miliki," tulis dalam rilis Forbes, Kamis, 13 Desember 2018.
- Danny Nugroho
Danny Nugroho adalah salah satu yang masuk dalam 50 orang terkaya di Indonesia. Dia berada di peringkat ke-38 dengan kekayaan senilai US$ 790 juta atau setara dengan Rp 11,45 triliun. Kekayaan Danny meningkat setelah harga sahamnya pada perusahaan keuangan dan asuransi Capital Finance Indonesia melonjak hampir dua kali lipat.
Danny Nugroho adalah pemegang saham pengendali dari perusahaan PT Bank Capital Indonesia, dan diangkat sebagai presiden komisaris pada tahun 2004.
Rencana bisnis perusahaan adalah fokus pada segmen ritel, meningkatkan penggalangan dana murah, meningkatkan fee based income, meningkatkan kualitas layanan kepada nasabah dengan mengembangkan transaksi elektronik, memperkuat jaringan dengan pembukaan kantor baru, dan memperkuat permodalan
Danny juga pemegang saham mayoritas PT Capital Financial Indonesia Tbk, sebuah perusahaan jasa keuangan yang menyediakan asuransi dan manajemen aset. Capital Financial Indonesia didirikan pada tahun 2009 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2016.
- Benny Tjokrosaputro
Hal serupa terjadi dengan pengembang properti Benny Tjokrosaputro. Dia berada di peringkat ke-43 dengan kekayaan senilai US$ 670 juta atau setara dengan Rp 9,7 triliun.
Benny masuk daftar 50 orang terkaya di Indonesia, berkat IPO dari perusahaan travel Sinergi Megah Internusa pada Juli lalu di Bursa Efek Indonesia. Benny memiliki hampir 84 persen saham di perusahaan yang juga mengelola Lafayette Boutique Hotel di Yogyakarta itu. Perusahaan itu yang bernilai sekitar $ 225 juta per akhir November.
Dia adalah cucu dari pendiri Batik Keris, Kasom Tjokrosaputro. Benny mulai berinvestasi dalam saham ketika dia berusia 19 tahun.
Dia adalah presiden direktur dan CEO Hanson International, salah satu pengembang properti perumahan terbesar di Indonesia. Hanson International bermitra dengan Ciputra untuk mengembangkan proyek perumahan senilai US$ 900 juta pada tahun 2014.
Benny juga terlibat dalam perselisihan hukum dengan Goldman Sachs atas saham Hanson, Goldman telah mengajukan banding ke Mahkamah Agung Indonesia.
Dia juga memiliki hampir 84 persen perusahaan PT Sinergi Megah Internusa, yang menjalankan sebuah hotel di Yogyakarta dan berencana untuk membangun villa mewah di Kepulauan Riau.
- Sabana Prawiradjaja
Pendatang baru lainnya adalah Sabana Prawiradjaja yang merupakan pendiri Ultrajaya Milk Industry, salah satu produsen produk susu terbesar di Indonesia. Dia berada di peringkat ke-47 dengan kekayaan senilai US$ 640 juta atau setara dengan Rp 9,3 triliun.
Sabana adalah direktur utama perusahaan, yang memulai kariernya sebagai perusahaan susu pada 1950-an itu. Saudaranya, Supiandi, juga salah seorang pendiri, adalah presiden komisaris dan pemegang saham Ultrajaya Milk Industry.
Selain itu, Sabana adalah presiden komisaris PT Campina Ice Cream Industry Tbk, sebuah peran yang telah ia tangani sejak 1995. Campina diciptakan oleh Darmo Hadipranoto berserta istrinya pada tanggal 22 juli 1972 di Surabaya, Jawa Timur.
- Kardja Rahardjo
Orang keempat yang juga masuk daftar itu adalah Kardja Rahardjo. Kardja merupakan pemimpin Pelayaran Tamarin Samudra. Dia berada di peringkat ke-48 dengan kekayaan senilai US$ 625 juta atau setara dengan Rp 9 triliun.
Kardja menjalankan perusahaan Pelayaran Tamarin Samudra, yang didirikannya pada 1998. Perusahaan itu menyediakan layanan penyewaan kapal, di mana salah satu klien termasuk China National Offshore Oil Corporation.
Saham perusahaan itu tercatat di Bursa Efek Indonesia pada Mei 2017. Kardja dia memiliki hampir 80 persen saham.
PT Pelayaran Tamarin Samudra Tbk adalah perusahaan pelayaran lepas pantai terintegrasi yang berkembang pesat. Sejak didirikan, selalu meningkatkan kinerja profesional di semua layanan, terutama di HSE yang menjadi prioritas utama. Layanan perushaan itu meliputi dukungan laut lepas pantai seperti penyewaan, pencatatan ulang dan layanan transshipment dari Accommodation Work Barge atau AWB, Anchor Handling Towing Supply atau AHTS.
Sumber: Tempo