SUKABUMIUPDATE.com - Ribuan warga dari berbagai wilayah di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, memadati Alun-alun Cianjur, setelah waktu salat Jumat. Mereka meluapkan kegembiraannya karena Bupati Cianjur Irvanto Rivano Muchtar terciduk dalam operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi pada Rabu, 12 Desember 2018.
Siti Komariah, 35 tahun, warga Desa Maleber Kecamatan Karangtengah Kabupaten Cianjur, sekitar 3 kilometer dari pusat kota, mengaku datang ke Alun-alun Cianjur karena ada selamatan ngaliwet 1.000 kastrol. Dia membawa keluarganya ikut berdesak-desakan masuk ke landmark alun-alun yang sedang dalam proses pembangunan.
"Saya sekalian piknik saja karena ada taman alun-alun yang indah di depan Masjid Agung Cianjur. Katanya ada selamatan juga karena bupati ditangkap KPK," ujar Siti di Cianjur, Jumat 14 Desember 2018.
Bupati Cianjur ditetapkan sebagai tersangka. KPK menduga Irvan dan sejumlah pihak meminta, menerima, dan memotong pembayaran terkait Dana Alokasi Khusus Pendidikan Kabupaten Cianjur pada 2018 sebesar 14,5 persen dari total Rp 46,8 miliar. Dari jumlah itu, KPK menengarai Irvan mendapat jatah 7 persen.
Ahmad Adnan, 30 tahun, sopir angkutan umum, mengaku sehari ini hanya bekerja setengah hari karena ingin ikutan selamatan ngaliwet di alun-alun. "Daripada narik tapi macet, mending ikutan ramai-ramai ke alun-alun. Ternyata ramai juga," ujarnya.
Ahmad mengaku mengikuti informasi soal ditangkapnya Bupati Cianjur, Irvan Rivano Muchtar, oleh KPK. Dia pun ikut merayakan kegembiraan bersama warga yang lain.
"Ya, bersyukur kalau korupsi diberantas karena menyengsarakan rakyat, termasuk kami sopir angkutan umum," tandas dia.
Asep Toha dari Forum Gerakan Masyarakat Peduli Korupsi mengatakan, bahwa reaksi warga Cianjur dengan mengadakan selamatan ini sebagai refleksi dari ketidakpuasan terhadap kinerja pemerintah di bawah kepemimpinan Bupati Irvan. "Menurut saya ini reaksi yang wajar karena warga merasa tidak puas," kata Asep.
Asep menganggap bahwa ini momentum untuk melakukan bersih-bersih pejabat dan aparat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Cianjur dari praktek korupsi. "Momentum ini harus dimanfaatkan untuk membersihkan praktek korupsi di Kabupaten Cianjur," tandasnya.
Berdasarkan pantauan Tempo, sejak bubar salat Jumat, warga sudah mulai memadati lokasi sekitar alun-alun dan Masjid Agung Cianjur. Jalan Siliwangi pun macet. Warga yang membludak akhirnya menjebol pintu gerbang masuk alun-alun.
Beberapa warga memanfaatkan landmark alun-alun untuk berswafoto. Ada juga yang merusak kandang ayam hiasan dan mengeluarkan ayamnya. Simbol Cianjur jago itu semula akan disembelih. Namun niat itu batal karena segera diamankan petugas Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Cianjur.
Hingga berita ini ditulis, warga masih belum beranjak dari alun-alun. Sambil menunggu liwet matang, mereka berjalan-jalan seputar pendopo yang menyatu dengan alun-alun.
Sumber: Tempo