SUKABUMIUPDATE.com - Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Cianjur, Tb Mulyana Syahrudin angkat bicara pasca OTT KPK terhadap Bupati Cianjur, Irvan Rivano Muchtar dan sejumlah pejabat lainnya.
Partai Golkar adalah salah satu partai pengusung pasangan Irvan Rivano Muchtar dan Herman Suherman dalam Pilkada Kabupaten Cianjur tahun 2015 lalu, bersama dengan PKB dan PBB.
Mulyana mengaku ikut prihatin atas peristiwa yang menimpa Bupati Cianjur. Menurutnya, sosok Irvan Rivano Muchtar adalah sosok muda yang visinya jelas dalam membangun dan memajukan Kabupaten Cianjur. Itulah kenapa, kata Mulyana, Partai Golkar mengusung dan memperjuangkan pasangan Irvan-Herman, hingga mengantarkan pasangan tersebut sebagai pemenang dalam Pilkada 2015 lalu.
"Harapan saya, semoga Bapak Bupati tetap tabah, sabar, tegar dan sehat walafiat. Yang terbaik lah untuk beliau dalam menghadapi proses hukum yang ditangani oleh KPK," ungkap Mulyana saat ditemui sukabumiupdate.com, Kamis (14/12/2018) malam di sekretariat DPD Golkar Cianjur.
Mulyana juga mengharapkan seluruh elemen masyarakat bisa menjaga kondusifitas dan stabilitas politik di Kabupaten Cianjur. Ia menilai, apabila politiknya stabil, maka pemerintahan juga akan ikut stabil. Setelah pemerintahan stabil, maka perekonomian akan ikut stabil. Setelah perekonomian stabil, maka tatanan masyarakat juga akan ikut stabil. Selain itu, Mulyana juga mengingatkan pentingnya menjaga empati.
"Persoalan hukum, itu kan sepenuhnya kewenangan KPK. Soal kepemimpinan, sekarang kan sedang dihandle oleh Pak Wabup dan kabarnya dalam tempo yang singkat akan segera ditetapkan jadi Plt Bupati. Jadi akan normal saja. Pemerintahan akan tetap berjalan. Jadi tidak usah terburu-buru lah. Mengikuti alur saja," lanjutnya.
Meski Cianjur kini tengah mendapat ujian, Mulyana mengharapkan roda pemerintahan tetap berjalan sebagaimana mestinya. Tidak ada alasan untuk tidak bangkit. Pasalnya, pelayanan-pelayanan dasar kepada masyarakat masih harus tetap diutamakan. Pelaksanaan program-program strategis juga harus tetap dijalankan untuk masyarakat.
"Kita harus menyikapinya secara dewasa. Roda pemerintahan berjalan, aparaturnya tidak terganggu dengan peristiwa ini. Tinggal aparaturnya mau move on enggak dalam kondisi seperti ini. Kan hanya kemarin saja. Tugas-tugas sudah dihandle sama Pak Wabup. Jadi tidak ada alasan untuk tidak move on. Program-program strategis harus tetap dijalankan," imbuhnya.
BACA JUGA: Bupati Cianjur Terjaring OTT, KPK Amankan Duit Rp 1,5 Miliar
Mulyana menegaskan, Partai Golkar yang memiliki delapan kursi di parlemen juga akan ikut memantau, mengawasi dan mengkoreksi berbagai realisasi program strategis yang dijalankan oleh pemerintah. Di masa seperti ini, sambung Mulyana, yang terpenting adalah pelayanan dasar kepada masyarakat.
"Sudah ada pernyataan dari pemerintah bahwa pemerintahan akan tetap berjalan normal. Nah, tinggal bagaimana kita memantau apakah itu normal atau tidak. Kita sama-sama koreksi. Kalaupun itu tidak berjalan normal, kami pun punya sistem untuk mengawasi. DPRD juga kan punya tupoksi, kalau misalnya ada instansi yang pelayanannya tidak normal," tandasnya.
Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan Bupati Cianjur Irvan Rivano Muchtar, Kepala Dinas Pendidikan Cianjur Cecep Sobandi, Kabid SMP Disdik Cianjur Rosidin serta Tubagus Chepy Sethiady yang merupakan kakak ipar Irvan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi Dana Alokasi Khusus (DAK) Pendidikan Kabupaten Cianjur tahun 2018. Keempat tersangka itu ditangkap KPK dalam operasi tangkap tangan (OTT) di sejumlah lokasi di Cianjur, Rabu (12/12/2018) pagi.