SUKABUMIUPDATE.com - Wakil Bupati Cianjur, Herman Suherman menyatakan, aktivitas di kantor-kantor dinas pemerintahan Kabupaten Cianjur berjalan seperti biasa pasca operasi tangkap tangan (OTT) KPK terhadap Bupati Cianjur Irvan Rivano Muchtar.
Aktivitas, kata Herman, juga berjalan normal di Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur. Hanya saja apabila ada kepentingan diantaranya perlu tanda tangan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur, maka akan dikonsultasikan dengan Bagian Hukum. Sebab Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur Cecep Sobandi, juga terseret kasus ini.
"Saya sudah kumpulkan semua kepala dinas. Berjalan seperti biasanya. Jangan sampai ada yang stagnan. Untuk lingkungan pendidikan ada sekretaris, tadi saya sudah bicara, harus berjalan sebagaimana biasanya. Cuman untuk hal yang harus ditandatangani oleh kepala dinas, ini akan dikonsultasikan dengan Bagian Hukum," ujar Herman, Kamis (13/12/2018).
BACA JUGA: Bupati Irvan Terjerat OTT KPK, Humas Pemkab Cianjur: Pelayanan Tak Terpengaruh
Total dari kasus kasus korupsi Dana Alokasi Khusus ini, KPK menetapkan empat tersangka, Bupati Cianjur Irvan Rivano Muchtar, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur Cecep Sobandi dan Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Cianjur Rosidin, serta Tubagus Cepy Sethiady yang merupakan kakak ipar Irvan.
Herman meyakini, kondisi Cianjur pasca OTT terhadap Bupati Cianjur tetap kondusif karena pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kapolres dan Dandim.
"Saya khawatir ada apa-apa yah. Kalau mereka mah mungkin euphoria yah. Yang saya khawatirkan masyarakat yang mau membangun. Intinya mah Cianjur hari ini harus aman, pelayanan kepada masyarakat harus jalan, jangan sampai ada yang memanfaatkan momen ini," ungkapnya.
Herman mengaku sangat terpukul dan prihatin terhadap kasus ini. Bagi Herman, Irvan Rivano Muchtar adalah sosok guru, sahabat dan pimpinannya di pemerintahan yang memiliki ide-ide cemerlang untuk memajukan Kabupaten Cianjur.
BACA JUGA: Bupatinya Kena OTT KPK, Begini Reaksi Warga Cianjur
"Terus terang beliau sebagai guru saya, sahabat saya, pimpinan saya. Dan beliau seorang pimpinan yang bijak, berintegritas dan mempunyai visi kedepan yang luar biasa. Adapun yang kejadian seperti kemarin, saya yakin Pak Bupati sendiri mungkin karena diluar kendali. Ini kan dilakukan oleh dinas yah. Tahu sendiri lah Pak Bupati orangnya lurus, lempeng begitu," lanjut Herman.
Herman menuturkan, pemerintah Kabupaten Cianjur sudah pernah menandatangani pakta integritas soal tindak pidana korupsi. Bahkan sang Bupati, Irvan Rivano Muchtar sempat mengimbau jajaran pemerintahan untuk ikut membuat pakta integritas tersebut agar terhindar dari perilaku korupsi.
"Itu kan upaya yah. Mengingatkan ke semua kepala dinas. Kita harus baik, kita harus benar melaksanakan kedinasan ini. Sehingga pada saat awal saya dengan pak bupati pelantikan, ada komitmen itu. Tapi kan ada yang namanya takdir, qodo dan qodar dan sebagainya itu. Kita sudah upaya semaksimal mungkin. Dan mungkin saja ada orang-orang yang ingin memanfaatkan situasi ini," tukas Herman.