SUKABUMIUPDATE.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan terhadap Bupati Cianjur, Irvan Rivano Muchtar. KPK mengamankan uang senilai Rp 1,5 miliar dalam OTT tersebut.
Menanggapi hal ini, Ketua Presidium Aliansi Masyarakat Untuk Penegakan Hukum (Ampuh) Kabupaten Cianjur, Yana Nuruzzaman, menilai OTT yang dilakukan KPK menjawab ketidakpercayaan masyarakat terhadap keseriusan KPK dalam mengusut tuntas dugaan praktik korupsi di Kabupaten Cianjur.
BACA JUGA: Bupati Cianjur Terjaring OTT, KPK Amankan Duit Rp 1,5 Miliar
"Innalillahi wainna illaihi rojiun, akhirnya ketidakpercayaan masyarakat cianjur terhadap keseriusan KPK dalam mengusut tuntas dugaan praktik korupsi di bumi tatar santri, dibayar lunas oleh tim senyap OTT KPK atas bupati dan beberapa pejabat Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur. Ini bukti KPK tidak diam terhadap upaya pemberantasan korupsi di bumi cianjur ini," kata Yana, Rabu (12/12/2018).
Yana mengaku sudah melakukan berbagai upaya membebaskan bumi Cianjur dari cengkraman tangan-tangan kotor koruptor. Menurut Yana, OTT KPK tersebut menjadi hadiah terindah menjelang pergantian tahun anggaran ini.
BACA JUGA: Sekretaris Dinas Pendidikan Cianjur Tidak Tahu Ada OTT KPK
"Kami mengucapkan terima kasih dan sampaikan apresiasi setinggi-tingginya untuk tim senyap OTT KPK. Semoga ini akan menambah ghirah dan semangat kawan-kawan pegiat anti korupsi untuk terus berjuang mengikis habis perilaku korup para pengelola roda pemerintahan di bumi tatar santri ini. Tidak lupa saya berpesan agar pelayanan publik tidak terganggu dengan peristiwa ini. ASN tetap bekerja dan melayani masyarakat dengan prima. Kita serahkan dan percayakan sepenuhnya proses hukum terhadap KPK," tandas Yana.
Bersama dengan Irvan, KPK menangkap lima orang lainnya. Beberapa diantaranya adalah pejabat kepala dinas dan kepala bidang. KPK menduga uang tersebut dikumpulkan dari para kepala sekolah untuk disetor ke Bupati Cianjur. Irvan bersama lima orang lainnya masih menjalani pemeriksaan awal.