SUKABUMIUPDATE.com - Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyampaikan ciri-ciri kondisi cuaca yang bisa menjadi penanda terjadinya puting beliung. Bencana itu sebelumnya terjadi pekan lalu di kawasan Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat.
"Kondisi akan terjadinya puting beliung sebenarnya dapat diketahui kalau anda teliti," kata Sutopo saat dihubungi Tempo, Ahad 9 Desember 2018.
Ciri pertama, kata Sutopo, adalah cuaca terasa panas yang tidak biasa. Lalu di langit biasanya terlihat pertumbuhan awan atau awan putih yang membentuk gerombolan berlapis-lapis.
Di antara awan-awan ini, kata Sutopo, ada salah satu jenis awan yang memiliki batas tepi dengan warna abu-abu yang cukup kentara. "Awan tersebut tampak menjulang tinggi, bentuknya menyerupai bunga kol," ujarnya.
Selanjutnya awan ini akan secara tiba-tiba berubah dari warna putih menjadi warna hitam pekat seperti awan cumulonimbus. "Pada periode pembentukan awan hingga fase awan punah inilah masyarakat perlu waspada. Hal ini biasanya berlangsung sekitar satu jam," kata Sutopo.
Sutopo menambahkan akan sulit memetakan potensi puting beliung karena sifatnya yang tidak menetap. Namun biasanya, menurut dia, angin puting beliung terjadi di dataran rendah dan pada siang hari.
Meski begitu, menurut Sutopo, peringatan dini puting beliung secara spesifik dan rinci tak bisa dilakukan karena angin puting beliung hanya bersifat lokal dan sementara. "Untuk itu antisipasi yang dapat dilakukan adalah mengenali tanda-tanda potensi akan terjadinya puting beliung, lalu berlindung di tempat aman," kata dia.
Sumber: Tempo