SUKABUMIUPDATE.com - Ustad Yusuf Mansur bersyukur Reuni Akbar 212 di Lapangan Monas pada Minggu 2 Desember 2018 berjalan dengan damai dan lancar. Dia meminta pihak-pihak yang tidak setuju dengan kegiatan itu untuk menahan diri.
“Semua, mengembalikan kepada Allah,” kata Yusuf Mansur, pendiri PT Veritra Sentosa Internasional atau PayTren dalam penjelasan tertulisnya.
Yusuf Mansur mengajak Kelompok 212 dan warga yang mendukung Reuni Akbar 212 untuk melanjutkannya dengan perjuangan ekonomi dan konstitusi. “Sekalian saja harus benar-benat mengambil bagian di masa depan. Declare. Ga salah koq.”
Yusuf Mansur yakin, pemerintah tidak mengambil posisi memusuhi Kelompok 212. Begitu juga dengan Kelompok 212 yang tidak memusuhi pemerintah.
“Mereka sudah membuktikan betapa damainya acara berjalan. Meriah, warna-warni dan penuh semangat,” kaya pimpinan Pondok Pesantren Daarul Quran Ketapang, Tangerang dan pengajian Wisata Hati.
Menurutnya, kegiatan Reuni Akbar 212 yang dihadiri ratusan ribu orang itu menjadi modal yang sangat baik. Apalagi bila terus digerakkan pada eskalasi perjuangan yang lebih mewujud.
“Untuk aspirasi ekonomi, sudah ada gerakan 212 Mart dan lainnya. Tinggal aspirasi politik,” kata pria yang lahir di Jakarta, 19 Desember 1976.
Yusuf Mansur mengajak semua pihak untuk menatap masa depan. Jika ada kelompok-kelompok yang berseberangan, bukan berarti tidak bisa bergandengan tangan.
“Pasti ada, pasti bisa. Titik temu keummatan, kebangsaan, kenegaraan. Cari saja titik temunya, bukan perbedaannya,” kata penggagas berdirinya Program Pembibitan Penghafal Al Quran (PPPA).
Pesan terakhir Yusuf Mansur adalah untuk melupakan hal-hal yang mengganggu kehidupan berbangsa dan bernegara. Persoalan tersebut tidak perlu dipersoalkan karena akan bertambah besar sehingga tidak akan selesai.
“Catat saja hikmahnya. Dan bismillaah, kita bersama menuju masa depan,” ujar Yusuf Mansur dalam penjelasan tertulisnya terkait Reuni Akbar 212 di Jakarta, pada Minggu 2 Desember 2018.
Sumber: Tempo