SUKABUMIUPDATE.com - Kanal Youtube penyedia konten edukasi asal Indonesia, Kok Bisa, diundang dalam acara Youtube: Creator for Change di Bangkok, Thailand. Ini merupakan acara yang diadakan langsung oleh Youtube dan United Nations Development Program (UNDP) Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB.
Acara ini juga merupakan inisiasi Youtube dan PBB untuk mendukung para kreator Youtube dalam menyuarakan perubahan positif, termasuk upaya melawan hoax dan intoleransi. Upaya ini sejalan dengan semangat Kok Bisa. "Kok Bisa juga membawa misi perubahan untuk melawan hoax, kabar palsu, dan disinformasi," kata Co-Founder Kok Bisa, Gerald Sebastian, dalam keterangannya di Jakarta, Minggu, 18 November 2018.
Saat ini, Kok Bisa menjadi salah satu kanal populer di Indonesia yang menyediakan sejumlah playlist video berisi ilmu pengetahuan berbagai topik. Beberapa di antaranya yaitu seperti Ekonomi, Sosial dan Politik, Sejarah, hingga Bahasa. Kanal ini diproduksi oleh PT Rombak Pola Pikir, perusahaan start-up yang juga merupakan bagian dari PT Info Media Digital, pengelola situs berita tempo.co.
Gerald melanjutkan, acara yang diselenggarakan dari 15 hingga 16 November 2018 ini menghadirkan kreator Youtube, lembaga pemerintahan, dan organisasi non-pemerintahan atau NGO di kawasan Asia Pasifik. Mereka berasal dari Thailand sebagai tuan rumah, Malaysia,Filipina, Singapura, India, hingga Austraia. Kok Bisa pun menjadi salah satu perwakilan Indonesia yang diundang, bersama Sabang Merauke, Maarif Institute, hingga Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
"Kok Bisa menjadi kanal edukasi terbesar di Asia Pasifik yang hadir di acara tersebut," ujar Gerald. Dengan begitu, maka Kok Bisa pun diminta mengisi sesi diskusi panel dengan tema "Understanding the Context". Panel ini membahas tren ujaran kebencian, ekstrimisme, intoleransi dan hoax di berbagai kawasan di Asia Pasidik.
Selanjutnya, panelis dari Kok Bisa duduk bersama panelis lain seperti Senior Advisor on Peacebuilding and the Prevention of Violent Extremism, UNDP Filipina, Chetan Kumar. Lalu ada juga Coordinator for Peace Research, Institute for Peace and Development in Mindanao, Mindanao State University, Filipina, yaitu Tirmizy E. Abdullah.
Ini bukanlah acara Youtube pertama yang dihadiri oleh Kok Bisa. Dalam dua tahun terakhir, kanal dengan 1 juta lebih subscriber ini, berpartisipasi dalam Youtube Creator Summit 2017 di Melbourne, Australia. Lalu di Seoul, Korea Selatan, yang juga padat tahun ini.
Sumber: Tempo