SUKABUMIUPDATE.com - CEO Aku Pintar, Lutvianto Pebri Handoko melakukan survei independen mengenai mahasiswa dan pekerja. Survei yang dilakukan pada 2017 tersebut menemukan bahwa 87 persen merasa salah jurusan."Saya melakukan survei kecil-kecilan pribadi, bahwa 87 persen mahasiswa merasa salah jurusan," kata Pebri di Warung Daun Cikini, Sabtu, 10 November 2018.
Sedangkan, kata Pebri sebanyak 71,7 persen itu pekerja itu tidak memilih profesi linier dengan apa yang dipelajari sebelumnya. "Permasalahannya menurut saya di bagian perencanaan," ujar Pebri.
Pebri mengatakan merasa salah jurusan juga dipengaruhi oleh saran dari orang tua, ikut-ikutan teman, cita-cita masa kecil, berasumsi jurusan itu mudah cari kerja, dan gengsi memilih jurusan tersebut. Pebri mengatakan sebenarnya para mahasiswa sudah sadar merasa salah jurusan pada saat kuliah tingkat satu. "Ada yang langsung keluar pada tingkat satu," kata Pebri.
Lebih lanjut Pebri menilai generasi milenial saat ini sangat potensial. Menurut Pebri generasi milenial tinggal perlu diberikan pendidikan yang lebih baik dengan rumusan lebih baru dari para pendidik, regulator, dan lainnya."Anak muda memang minim pengalaman, karena tidak menawarkan masa lalu, tapi bisa menawarkan masa depan," kata Pebri.
Pebri mengatakan aplikasi Aku Pintar menyediakan pengetahuan untuk memilih jurusan. Di aplikasi, itu kata Pebri, ada fitur Minat Pintar, Tes Penjurusan, dan Saran untuk memilih jurusan tingkat pendidikan selanjutnya."Misal ketika SMP masuk tingkat selanjutnya ada saran soal jurusan yang tepat. Ada saran lokasi dan jurusan sekolah tingkat berikutnya," kata Pebri.
Sumber: Tempo