Peternak Ayam Sebut Impor Jagung Tak Cukup Penuhi Kebutuhan Pakan

Jumat 09 November 2018, 14:43 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Ketua Perhimpunan Peternak Ayam Nasional (PPAN) Jawa Barat Herry Dermawan meragukan impor jagung 100 ribu ton cukup menutupi kebutuhan jagung untuk campuran pakan ternak ayam. “Yang dibutuhkan bukan 100 ribu ton, tapi jutaan ton. Itu kurang. Seratus ribu ton itu kasih ke peternak petelur Blitar, habis itu. Paling sebulan dua bulan habis,” kata dia pada Tempo di Bandung, Jumat, 9 November 2018.

Namun dia bersyukur pemerintah akhirnya mengimpor jagung khusus untuk memasok kebutuhan pakan ternak ayam. Prioritas penyaluran jagung impor tersebut untuk peternak mandiri dan petelur. “Ini sedikit, tapi jauh lebih bagus daripada tidak ada,” kata Herry.

Herry mengatakan, dua bulan terakhir peternak ayam terpaksa menanggung rugi. Biaya produksi akibat harga pakan, kata dia, naik menyusul jagung langka. “Jagung komponen utama di pakan, sampai 50 persennya," kata dia.

Harga pakan saat ini melonjak. Peternak misalnya membeli jagung dengan harga Rp 5.300 per kilogram, sementara Peraturan Menteri Perdagangan sudah mematok harga jagung pakan ternak itu maksimal Rp 4 ribu. “Padahal kalau jagung impor itu paling mahal Rp 3.200 per kilogram. Kenapa jagung sampai Rp 5.300? Itu karena barangnya gak ada,” kata Herry.

Harga pakan ternak pabrikan juga ikut naik. Herry mencatat, kenaikan harga pakan ternak sudah naik dua kali dalam dua bulan terakhir. “Harga pakan pabirkan itu Rp 6.800 sampai Rp 7.200,” kata Herry.

Herry mengatakan, kendati harga pakan naik, peternak tidak bisa menaikkan harga jual ayam. Dia mengklaim, dengan harga ayam di kandang Rp 17 ribu, peternak merogoh biaya produksinya hingga menembus Rp 19 ribu. “Biaya produksi naik, tapi peternak tidak bisa menentukan harga jual. Karena harga jual itu ditentukan oleh pasar,” kata dia. “Posisi hari ini, peternak rugi.”

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Dan Peternakan Jawa Barat Dewi Sartika membenarkan soal keluhan naiknya harga pakan ternak ayam akibat berkurangnya pasokan jagung. “Memang ada keluhan itu, tapi Jawa Barat tidak terlalu bergejolak seperti di Blitar sampai demo,” kata dia saat dihubungi Tempo.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi23 November 2024, 23:52 WIB

Puluhan Rumah di Cidadap Sukabumi Terendam Banjir, Warga Berupaya Selamatkan Barang

Hingga kini warga masih berupaya menyelamatkan barang-barang.
Situasi banjir di Kampung Ciyocok, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu malam (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Sukabumi23 November 2024, 23:37 WIB

Tiga Rumah di Simpenan Sukabumi Rusak Tertimpa Longsor, Penghuni Mengungsi

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Rumah yang tertimpa longsor di Kampung Cisaat, Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (23/11/2024). | Foto: P2BK Simpenan
Sukabumi23 November 2024, 23:21 WIB

Jejak Ibu Soed di Sukabumi: Pendidikan, Musik, dan Lagu Tanah Airku yang Melegenda

Selain usaha kapal nelayan, Mohamad Niung juga membuka usaha kerajinan tangan.
Potret Ibu Soed. | Foto: aktualid.net
Sukabumi23 November 2024, 22:08 WIB

Kronologi Tabrakan Truk Molen Tol Bocimi dengan Mobil di Cibadak Sukabumi

Sopir mobil Honda CR-V menjalani perawatan di rumah sakit.
Truk molen proyek Tol Bocimi Seksi 3 yang terlibat kecelakaan di depan kantor Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Sukabumi23 November 2024, 21:21 WIB

Truk Molen Belum Dievakuasi! Kecelakaan di Cibadak Sukabumi Bikin Macet

Kemacetan panjang terjadi di kawasan ini.
Truk molen yang terlibat kecelakaan di depan kantor Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Sukabumi23 November 2024, 20:03 WIB

Sungai dan Gorong-gorong Meluap, Jalan Geopark Ciletuh Sukabumi Terendam Banjir

Erus menyebut ketinggian air kurang lebih 40 sampai 50 sentimeter.
Tangkapan layar jalan provinsi ruas Loji-Balewer-Puncak Darma di kawasan CPUGGp Kabupaten Sukabumi, terendam banjir pada Sabtu (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Life23 November 2024, 20:00 WIB

7 Ciri Kamu adalah Seorang yang Fomo, Takut Ketinggalan Informasi dan Gila Medsos!

FOMO (Fear of Missing Out) adalah istilah yang merujuk pada perasaan cemas atau takut ketinggalan sesuatu yang penting atau menarik yang sedang terjadi, biasanya di lingkungan sosial atau media.
Ilustrasi - Tanda Kamu Orang yang FOMO Tapi Mungkin Tidak Menyadarinya (Sumber : Freepik/freepik)
Sukabumi23 November 2024, 19:49 WIB

Banjir Rendam Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua Sukabumi, Lalu Lintas Sempat Macet

Bencana banjir ini sempat menyebabkan kemacetan panjang.
Kondisi banjir di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu sore (23/11/2024). | Foto: P2BK Simpenan
Sukabumi23 November 2024, 19:33 WIB

Dinding Rumah Warga di Ciemas Sukabumi Jebol Dihantam TPT Ambruk

Tidak ada korban luka maupun jiwa dalam kejadian ini.
Kondisi rumah Mulyadi yang jebol di Kampung Bakanjati RT 03/04 Desa Girimukti, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Sukabumi23 November 2024, 19:14 WIB

Jembatan Sungai Cibeureum Kota Sukabumi Ambruk, Akses Baros-Sindangpalay Putus

Hujan deras menyebabkan debit air Sungai Cibeureum meningkat secara signifikan.
Tangkapan layar video jembatan di Sungai Cibeureum Kota Sukabumi roboh pada Sabtu (23/11/2024). | Foto: Istimewa