SUKABUMIUPDATE.com - Suasana haru menyelimuti acara tabur bunga dan doa bersama keluarga korban kecelakaan Lion Air JT 610 di lokasi jatuhnya pesawat di perairan Tanjung Pakis, Karawang.
Kegiatan yang digelar maskapai Lion Air, TNI dan Basarnas itu digelar di atas KRI Banda Aceh 593 dan KRI Banjarmasin 592, hari ini, Selasa 6 November 2018.
Sejak pagi, anggota keluarga korban berangkat menuju lokasi pesawat jatuh itu menggunakan dua kapal milik TNI AL itu. Kedua kapal berangkat dari dermaga Komando Lintas Laut Militer atau Kolinlamil di Tanjung Priok, Jakarta pukul 08.30 WIB.
Anggota keluarga korban yang mengikuti acara tabur bunga total berjumlah 470 orang. KRI Banda Aceh membawa 206, dan KRI Banjarmasin membawa 264 anggota keluarga korban.
Suasana haru langsung terasa saat KRI Banda Aceh berhenti tepat di posisi koordinat jatuhnya pesawat di perairan Tanjung Pakis, sekitar pukul 11:30 WIB. Di lokasi itu tampak pula beberapa kapal milik tim gabungan yang masih berusaha mencari serpihan dan korban kecelakaan yang bisa ditemukan.
"Bapak ibu, mesin kapal telah kami matikan, di sinilah lokasi jatuhnya pesawat JT 610 itu," kata Panglima Koarmada I TNI AL Laksamana Muda Yudo Margono lewat pengeras suara di KRI Banda Aceh.
Semua anggota keluarga korban segera menuju geladak terbuka atau helipad kapal. Satu per satu menuju pinggiran kapal, berpegangan pada pagar railing.
Beberapa anggota keluarga terlihat berkomat-kamit mengucapkan doa sambil menatapi lautan. Beberapa keluarga korban yang lain tak kuasa menahan duka dan menangis sejadi-jadinya memanggil nama kerabatnya yang meninggal dalam musibah pesawat jatuh itu.
Dengan dipandu lima pemimpin doa agama Islam, Katolik, Kristen, Hindu, dan Buddha, semua berdoa untuk anggota keluarganya yang menjadi korban.
Usai berdoa, para anggota keluarga menaburkan bunga di lokasi jatuhnya pesawat Lion Air JT 610. "Kamu tenang di sini ya, sampai ketemu lagi ya nak," kata seorang wanita setengah baya sambil menaburkan bunga ke lautan, tak kuasa menahan tangis.
Sumber: Tempo