SUKABUMIUPDATE.com - Ketua Pusat Studi Migrasi Migrant Care Anis Hidayah mengatakan buruh migran Indonesia, Tuti Tursilawati, telah dieksekusi mati oleh pemerintah Arab Saudi tanpa pemberitahauan kepada pemerintah Indonesia. "Kemarin pagi jam 9 waktu Arab, Tuti Tursilawati dieksekusi mati di Arab Saudi tanpa notifikasi kepada pemerintah Indonesia." Anis menuliskannya di akunn Facebooknya, Selasa, 30 Oktober 2018.
Anis mempersilakan Tempo mengutip statusnya yang berjudul, "Innalillah, duka mendalam untukmu Tuti Tursilawati." Migrant Care baru mendapat kabar eksekusi mati Tuti pada pagi ini.
Dalam tulisannya, ia menceritakan seorang temannya di Kementerian Luar Negeri menelponnya pada pukul 07.00, namun ia tak sempat menjawab telepon itu. Anis menghubungi kembali dan diminta datang ke Kemenlu pagi tadi. “Urgent, katanya.”
Ia sudah punya firasat akan kedukaan. “Biasanya ada eksekusi mati terhadap buruh migran."
Dugaan Anis tak meleset. Temannya menerima kabar Tuti dieksekusi mati pemerintah Arab Saudi, pada Senin, 29 Oktober 2018. Anis tak bisa menahan diri sambil membayangkan ibunda Tuti, Iti Sarniti, yang baru ditemuinya satu bulan lalu di Majalengka, Jawa Barat.
Setengah jam Anis tidak berhenti mennangis. “Dalam kalut, saya WA (WhatsApp) Mbakyu Yuniyanti Chuzaifah (Wakil Ketua Komnas Perempuan) bahwa saya sedang kalut dan berduka," kata dia.
Tuti Tursilawati berangkat ke Arab Saudi pada 2009. Tujuannya untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Tuti bekerja sebagai penjaga lansia pada sebuah keluarga di Kota Thaif. Pada 2010 Tuti didakwa membunuh majikannya, Suud Malhaq al-Utibi.
Dari penjelasan yang diterima pihak keluarga, tindakan pembunuhan yang dilakukan Tuti kepada majikannya merupakan upaya pembelaan diri. Tuti sering mendapat tindakan kekerasan, termasuk ancaman pemerkosaan.
Sumber: Tempo