SUKABUMIUPDATE.com - Juru bicara Airnav Indonesia Yohanes Sirait mengatakan pihaknya saat ini masih terus melakukan pencarian posisi terakhir pesawat Lion Air JT 610 tujuan Jakarta-Pangkal Pinang. Pesawat tersebut hilang kontak setelah beberapa saat terbang dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Pangkal Pinang. " Statusnya masih lost contact," ujarnya saat dihubungi Senin 29 Oktober 2018.
Pesawat Lion Air tersebut take off dari Bandara Soekarno-Hatta pukul 6.20 Senin 29 Oktober 2018 dan mengalami los kontak pada pukul 6.33 WIB. Menurut Yohanes, sejak pukul 6.33 petugas Air Traffic Control Bandara Soekarno-Hatta tidak bisa menghubungi pilot dan co-pilot pesawat tersebut.
"Sampai saat ini masih terus kami lakukan," katanya. Yohanes berjanji akan terus mengupdate perkembangan posisi hilangnya pesawat Lion Air tersebut.
Operator Vessel Traffic Service (VTS) Tanjung Priok, Suryadi, sebelumnya mengatakan pihaknya melihat serpihan-serpihan yang diduga pesawat Lion Air yang jatuh. "Kapal AS Jaya II melihat serpihan-serpihan yang diduga pesawat Lion Air," kata dia saat dihubungi Tempo.
Suryadi mengatakan saat ini tim SAR sedang menuju ke titik koordinat 05 48.934 S 107 07.384 E, untuk memastikan serpihan tersebut. Hingga saat ini, Suryadi belum dapat memastikan lebih jauh soal pesawat jatuh tersebut.
Adapun alat-alat yang dibawa oleh Kantor SAR Jakarta, antara lain KN SAR 224 Baladewa, RIB 03, rescue car carrier, alat selam, dan palsar air.
Pada hari Senin ini tepatnya pukul 06.33 Pesawat Lion Air JT-610, rute Jakarta- Pangkal Pinang hilang kontak. Pesawat tersebut baru lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta pukul 06.20 WIB. Pesawat Lion Air itu dikabarkan hilang kontak saat berada di atas udara Tanjung Karawang, Jawa Barat.
Sebelumnya sempat beredar kabar bahwa tug boat AS JAYA II rute Kalimantan Selatan - Marunda melihat pesawat jatuh di perairan tersebut. Adapun pesawat Lion Air ini sedianya membawa penumpang terbang pukul 06.20 WIB dan tiba di tujuan pukul 07.20 WIB.
Sumber: Tempo