5 Aturan Main Baru SBMPTN 2019

Kamis 25 Oktober 2018, 02:25 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) menerapkan kebijakan baru untuk Seleksi Bimbingan Masuk Perguruan Tinggi Negeri atau SBMPTN. Kebijakan teranyar ini berlaku untuk penerimaan mahasiswa baru 2019.

Ketua Panitia SBMPTN 2018 sekaligus Rektor Universitas Sebelas Maret Ravik Karsidi mengatakan metode yang diterapkan untuk SBMPTN tersebut berubah format dari tahun sebelumnya.

"Kalau dulu ada seleksi ujian tulis berbasis cetak (UTBC) dan berbasis Android, tahun ini tidak ada," ujar Ravik kepada Tempo, Selasa malam, 23 Oktober 2018.

Ravik menjelaskan, UTBC dan sistem ujian dengan Android itu kini diubah menjadi ujian tulis berbasis komputer atau UTBK. Berikut ini yang membedakan UTBK dengan sistem ujian masuk SBMPTN tahun-tahun sebelumnya.

1. Hari Pelaksanaan

Lain dengan tes-tes masuk ujian pada umumnya, UTBK kali ini digelar selama 24 hari. Ujian akan dilaksanakan mulai Maret hingga Mei tiap Sabtu dan Minggu. Dalam sehari, diadakan dua kali ujian. Masing-masing siswa pun bisa memilih hari dan tanggal ujiannya. Ravik mengatakan kebijakan itu diambil supaya tak terjadi penumpukan mobilisasi penduduk di kota tertentu.

2. Dua Kali Kesempatan Ujian

Ravik menjelaskan, pada SBMPTN tahun ini, masing-masing siswa memiliki kesempatan mengikuti dua kali tes. Siswa diharapkan bisa menimbang hasil yang keluar. "Mana yang lebih baik, hasil tes pertama atau kedua, itu bisa dipilih untuk mendaftar ke perguruan tinggi negeri," ujarnya.

3. Hasil Keluar Lebih Cepat

Sistem tes UTBK ini diklaim menguntungkan. Musababnya, menurut Ravik, hasil tes akan keluar lebih cepat. Hasil UTBK bakal keluar dalam 10-15 hari. 
"Ini sistem yang mirip dengan tes TOEFL," ujar Ravik.

4. Hasil Tes UTBK Bukan Penentuan Akhir
Ravik menjelaskan, hasil UTBK tidak sama dengan hasil akhir tes. Hasil UTBK akan dipakai untuk mendaftar ke PTN. Lolos atau tidaknya siswa, hal itu tergantung nilai rata-rata para pesaing. "Penyelenggaraan tes dibedakan dengan seleksi penerimaan mahasiswa baru. Kalau dulu, begitu memilih atau mendaftarkan, peserta langsung tes, langsung pengumuman. Sekarang tidak," ucapnya.

5. Dua Jenis Tes

UTBK akan diisi dengan dua jenis tes. Tes pertama adalah tes potensi akademik atau TPA. Sedangkan tes kedua adalah tes kemampuan komprehensif. Durasi tes tersebut lebih-kurang 2,5 jam.

Ihwal kebaruan tes SBMPTN, Ravik mengatakan mereka akan melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Tags :
Berita Terkini
Inspirasi24 November 2024, 16:40 WIB

Youth Economic Summit 2024: Tahun 2025 Butuh Lompatan Ekonomi, Ini Komunike Anak Muda Indonesia

Acara ini diselenggarakan CORE Indonesia berkolaborasi dengan Suara.com, membahas tantangan dan solusi ekonomi Indonesia.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy bersama Pendiri CORE Indonesia Hendri Saparini dan Direktur CORE Indonesia Mohammad Faisal di acara Youth Economic Summit 2024. (Sumber Foto: Suara.com/Alfian Winanto)
Life24 November 2024, 16:00 WIB

Kisah Si Tumang dalam Cerita Legenda Sangkuriang dan Dayang Sumbi

Legenda Si Tumang, anjing yang sebenarnya adalah ayah dari Sangkuriang, adalah bagian penting dari cerita rakyat Sangkuriang di Jawa Barat.
Ilustrasi. Kisah Si Tumang dalam Cerita Legenda Sangkuriang dan Dayang Sumbi (Sumber : Ist)
Nasional24 November 2024, 15:57 WIB

Profil Rohidin Mersyah, Cagub Bengkulu yang Terseret OTT KPK Jelang Hari Tenang

Calon Gubernur Petahana Bengkulu, Rohidin Mersyah, turut diperiksa buntut Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Sabtu (23/11/2024). Saat Pilgub tengah memasuki hari tenang.
Rohidin Mersyah, Salah satu calon gubernur di Pilkada Bengkulu | Foto : Istimewa
Sukabumi24 November 2024, 15:04 WIB

Phalamartha dan Dinsos Salurkan Bantuan untuk Korban Longsor di Nagrak Sukabumi

Kementrian sosial melalui Sentra Phalamartha dan Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi menyalurkan bantuan logistik kepada para korban tanah longsor di Nagrak Sukabumi
Sentra Phalamartha dan Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi menyalurkan bantuan kepada para korban tanah longsor di Desa Darmareja, Kecamatan Nagrak, pada Sabtu, (23/11/2024)
Inspirasi24 November 2024, 15:00 WIB

Loker QC di Perusahaan Makanan, Syarat Pelamar Minimal Lulusan D3

Info Loker Lulusan D3 di Indofood untuk posisi Quality Control Section Head ini dibuka hingga 19 Januari 2024 mendatang.
Ilustrasi. Karyawan. Loker QC di Perusahaan Makanan, Syarat Pelamar Minimal Lulusan D3. (Sumber : Freepik/@pressfoto)
Nasional24 November 2024, 14:08 WIB

KPK OTT 7 Orang Terkait Pendanaan Pilkada, Ada Cagub Bengkulu

KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di Bengkulu pada Sabtu malam, 23 November 2024. OTT tersebut diduga terkait dengan pungutan yang dilakukan terhadap pegawai untuk pendanaan pemilihan kepala daerah (pilkada).
Kantor KPK RI di Jakarta | Foto : Ist
Sukabumi24 November 2024, 13:27 WIB

Korban Ungkap Ciri Pelaku Pembacokan Di Jampangtengah Sukabumi: Kulit Putih Penampilan Keren

Y (47 tahun) korban pembacokan orang tak dikenal merupakan warga Kampung Simpang RT 12/ 04 Desa Bojongjengkol, Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi, melalui keponakannya Rahman (32 tahun) mengungkapkan ciri ciri pelaku
Y (47 tahun) korban pembacokan orang tak dikenal di Jampangtengah Sukabumi | Foto : Istimewa
Jawa Barat24 November 2024, 13:00 WIB

Gema Petani Jabar Kecam Kriminalisasi ke Penggarap di Bantargadung Sukabumi

Gerakan Mahasiswa Petani Jawa Barat (Gema Petani Jabar) mengutuk keras tindakan kriminalisasi yang dilakukan terhadap tiga petani penggarap di Cijambe, Bantargadung, Kabupaten Sukabumi.
Gema Petani Jabar kecam kriminalisasi penggarap PT Bantargadung Kabupaten Sukabumi | Foto : Istimewa
Sehat24 November 2024, 13:00 WIB

Sesak Napas Berkaitan dengan Jantung? Cek Gejala, Penyebab dan Cara Mengatasinya!

Sesak napas adalah gejala umum yang sering terjadi pada penderita gagal jantung.
Ilustrasi. Waspada Masalah Pernapasan Akibat Obesitas, Bisa Mengalami Asma! (Sumber : Freepik/@jcomp)
Sukabumi Memilih24 November 2024, 11:37 WIB

Ribuan TPS Pilkada 2024 di Sukabumi Rawan: Potensi Bencana Alam, Konflik hingga Politik Uang

Menjelang Pilkada Serentak 2024, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Sukabumi telah mengidentifikasi sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang berpotensi rawan
Logo Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024 | Foto : Istimewa