Kronologi Suap Proyek Meikarta Untuk Komitmen Fee Rp 13 Miliar

Selasa 16 Oktober 2018, 11:48 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK menjelaskan kronologi operasi tangkap tangan atau OTT kasus dugaan suap pengurusan izin proyek properti Meikarta di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Awalnya, KPK menerima laporan dari masyarakat adanya gratifikasi terkait dengan proyek Meikarta kepada pejabat di Bekasi.

"Pada tanggal 14 Oktober 2018 sekitar pukul 10.58 WIB, tim KPK mengidentifikasi adanya penyerahan uang dari T (Taryudi) kepada NR (Neneng Rahmi). Setelah penyerahan uang, keduanya yang menggunakan mobil sendiri-sendiri lalu berpisah," kata Wakil Ketua KPK Laode M Syarif saat konferensi pers di gedung KPK Jakarta, Senin, 15 Oktober 2018.

Selanjutnya, menurut Syarif, sekitar pukul 11.05 WIB di Perumahan Cluster Bahama, Cikarang, Bekasi, tim KPK mengamankan Taryudi setelah penyerahan uang. "Di mobil T, tim menemukan uang sejumlah 90 ribu dolar Singapura dan Rp 23 juta," ungkap Syarif.

Secara paralel, Syarif mengatakan, sekitar pukul 11.00 WIB tim KPK lainnya mengamankan Fitra Djaja Purnama di rumahnya di Surabaya. "Tim langsung menerbangkannya ke Jakarta untuk menjalani pemeriksaan di gedung KPK".

Kurang lebih pukul 13.00 WIB pada Minggu itu, tim KPK mengamankan Kepala Dinas PUPR Kabupaten Bekasi Jamaludin di sebuah gedung pertemuan di Bekasi. "Pada pukul 15.49 WIB, tim mengamankan HJ (pegawai Lippo Group Henry Jasmen) di Bekasi. Kemudian berturut turut hingga pukul 03.00 WIB dinihari, tim mencokok enam orang lainnya di kediaman masing masing," kata Syarif.

Barang bukti yang disita KPK berupa uang 90 ribu dolar Singapura dan pecahan Rp 100 ribu, sehingga total Rp 513 juta. Tim juga menggiring dua unit Toyota Avanza yang digunakan Taryudi saat transaksi dan mobil Toyota Innova yang digunakan Henry Jasmen saat mengambil uang.

Total Komitmen Fee Rp 13 Miliar

Syarif menambahkan, suap ini merupakan hadiah atau janji dari pengusaha terkait pengurusan perizinan proyek Meikarta di Kabupaten Bekasi. Izin yang sedang diurus oleh pemilik proyek Meikarta adalah lahan seluas 774 hektare yang dibagi ke dalam tiga fase atau tahap, yaitu pertama 84,6 hektare, kedua 252,6 hektare, dan ketiga 101,5 hektare.

"Pemberian dalam perkara ini, diduga sebagai bagian dari komitmen fee fase proyek pertama dan bukan pemberian yang pertama dari total komitmen Rp 13 miliar, melalui sejumlah dinas, yaitu: Dinas PUPR, Dinas Lingkungan Hidup, Pemadam dan Kebakaran serta Dinas Penanaman Modal," ungkap Syarif.

KPK menduga realisasi pemberian sampai saat ini adalah sekitar Rp 7 miliar melalui beberapa kepala dinas, yaitu pada April, Mei, dan Juni 2018. Keterlibatan sejumlah instansi pemerintah karena, dalam proses perizinan proyek di dalamnya selain apartemen, ada pusat belanja, rumah sakit hingga pendidikan. Lantaran banyaknya proyek itulah dibutuhkan banyak perizinan.

"Kegiatan tangkap tangan ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari infomasi masyarakat yang diterima KPK hingga dilakukan proses penyelidikan sejak sekitar November 2017 hingga siang ini," kata Syarif sembari menambahkan bahwa OTT digelar sejak Minggu, 14 Oktober hingga Senin dinihari, 15 Oktober 2018.

Dari serangkaian operasi di atas, KPK menetapkan sejumlah tersangka, yaitu Direktur Operasional Lippo Group Billy Sindoro yang diduga sebagai pemberi gratifikasi, dua konsultan Lippo Group masing-masing Taryudi dan Fitra Djaja Purnama, serta pegawai Lippo Group Henry Jasmen.

Sedangkan yang diduga sebagai penerima, yaitu Bupati Bekasi periode 2017-2022 Neneng Hassanah Yasin, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Bekasi Jamaludin, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bekasi Sahat MBJ Nahor, Kepala Dinas Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bekasi Dewi Tisnawati, dan Kepala Bidang Tata Ruang Dinas PUPR Kabupaten Bekasi, Neneng Rahmi.

KPK lebih dulu mengamankan sembilan orang di Bekasi dan satu orang di Surabaya. Mereka adalah Kepala Dinas PUPR Kabupaten Bekasi Jamaludin, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Pemkab Bekasi Sahat M.B.J Nahor, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bekasi Dewi Tisnawati, dua konsultan Lippo Group masing-masing Taryudi dan Fitra Djaja Purnama, pegawai Lippo Group Henry Jasmen.

Berikutnya mereka yang lebih dulu diperiksa KPK dalam kasus dugaan suap Meikarta, Kepala Bidang Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bekasi Asep Buchori, Kepala Bidang Penerbitan dan Bangunan Dinas Penanaman Modal Kabupaten Bekasi Sukmawaty, staf Dinas Penanaman Modal, Kasimin, dan mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi Daryanto.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
DPRD Kab. Sukabumi24 November 2024, 21:24 WIB

Reses Loka Tresnajaya di Desa Kutajaya Sukabumi, Infrastruktur Mendominasi Aspirasi

Menurut Loka, Desa Kutajaya adalah salah satu desa terluas di Cicurug namun masih memiliki sejumlah wilayah yang belum tersentuh aspal.
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Partai Golkar, H.M. Loka Tresnajaya menggelar reses di Kampung Pereng, Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug, Sabtu 23 November 2024. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 21:02 WIB

Tukak Lambung Pada Anak : Ketahui Gejala dan Penyebabnya

Tukak lambung atau yang juga dikenal sebagai tukak peptik diketahui sangat jarang terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa, tetapi ternyata hal ini terjadi lebih sering daripada yang dibayangkan.
Ilustrasi seorang anak menderita tukak lambung (Sumber : Freepik/@freepik)
Sukabumi24 November 2024, 20:23 WIB

10 Penumpang Terluka, Kronologi dan Dugaan Penyebab Bus Terguling di Lingsel Sukabumi

Berikut kronologi dan dugaan penyebab bus terguling di jalur Lingkar Selatan atau Lingsel Kota Sukabumi.
Bus yang terguling di Jalur Lingkar Selatan Kota Sukabumi saat dievakuasi oleh mobil derek. (Sumber Foto: Istimewa)
Life24 November 2024, 20:00 WIB

3 Legenda Curug Sanghyang Taraje, Tapak Sangkuriang Hingga Tangga Menuju Kayangan

Konon, Sangkuriang ingin mengambil bintang untuk Dayang Sumbi, ibu yang sangat dicintainya. Untuk mencapai bintang, Sangkuriang melewati Curug Sanghyang Taraje, yang dianggap sebagai tangga menuju kayangan.
Curug Sanghyang Taraje. Foto: IG/smiling.westjava
Mobil24 November 2024, 19:26 WIB

Sejarah dan Kisah Angkutan Umum di Pajampangan Sukabumi

Keberadaan angkutan umum di wilayah Sukabumi Selatan tersebut sudah ada sekitar tahun 1921, dengan jurusan Soekaboemi-Soerade.
Angkutan umum pertama Surade-Sukabumi (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 19:05 WIB

Diduga Depresi, Lansia Asal Cidahu Sukabumi Tewas Tergantung di Rumah Kosong

Berikut kronologi dari keluarga terkait tewasnya lansia asal Cidahu Sukabumi yang ditemukan tergantung di dalam rumah kosong.
TKP pria lansia ditemukan tewas tergantung di Cidahu Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 19:00 WIB

Donor Jantung untuk Penderita Gagal Jantung, Ketahui 4 Hal Berikut Ini!

Donor Jantung adalah orang yang memberikan jantungnya untuk transplantasi kepada penderita gagal jantung.
Ilustrasi. Donor Jantung untuk Penderita Gagal Jantung, Perhatikan 4 Hal Berikut. (Sumber : Freepik/freepik)
Jawa Barat24 November 2024, 17:36 WIB

PLN UID Jabar Dukung Kegiatan Srikandi Movement: Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak

Kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pola hidup sehat, terutama bagi ibu dan anak.
Beragam kegiatan digelar dalam acara ini, salah satunya Lomba Mewarnai bagi anak-anak TK/PAUD se-Kabupaten Garut. (Sumber Foto: Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 17:16 WIB

Bus Terguling di Jalur Lingkar Selatan Kota Sukabumi

Bus jurusan Sukabumi-Bekasi terguling di Jalur Lingkar Selatan (Lingsel) Warudoyong, Kota Sukabumi, Minggu sore (24/11/2024).
Kondisi bus terguling di Jalur Lingkar Selatan, Warudoyong, Kota Sukabumi, Minggu sore (24/11/2024). (Sumber Foto: Fikri)
Sukabumi24 November 2024, 17:09 WIB

Sosialisasi Empat Pilar di Sukabumi, Drh Slamet Bahas Kesadaran Bernegara

Slamet mengatakan masyarakat penting untuk ikut terlibat dalam proses demokrasi.
Drh Slamet menggelar sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Desa Tenjolaya, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Minggu (24/11/2024). | Foto: Istimewa