SUKABUMIUPDATE.com - Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia, Abdul Manan, berpendapat orang yang menuding pemberitaan Indonesialeaks hoax adalah kalangan fanatik. Dia menduga pihak-pihak yang menuding itu belum pernah membaca berita yang dirilis Indonesialeaks.
"Mungkin dia belum pernah membaca tulisan di lima media yang menerbitkan, kedua mungkin dia fanatik, itu sesuatu yang tidak bisa dikesampingkan," katanya di Kantor Sekretariat AJI Indonesia, Jakarta, Ahad, 14 Oktober 2018.
Sebelumnya, IndonesiaLeaks merilis laporan mengenai dugaan pengrusakan barang bukti kasus korupsi impor daging yang menjerat bos PT CV Sumber Laut Perkasa, Basuki Hariman. Indonesialeaks merupakan kanal bagi para informan publik yang ingin membagi dokumen penting tentang skandal yang layak diungkap.
Dalam dokumen yang diterima IndonesiaLeaks, dua penyidik KPK, Ajun Komisaris Besar Roland Ronaldy dan Komisarisaris Harun dipulangkan ke Polri karena diduga melakukan perusakan terhadap barang bukti berupa buku bank bersampul merah.
Barang bukti tersebut merekam catatan aliran dana dari perusahaan Basuki kepada sejumlah petinggi Polri. Roland dan Harun diduga telah merobek 15 lembar catatan transaksi dalam buku bank tersebut dan membubuhkan tip ex untuk menghapus sejumlah nama penerima uang dari Basuki. Peristiwa tersebut terekam dalam CCTV di ruang kolaborasi lantai 9 Gedung KPK pada 7 April 2017.
Sejumlah pihak, meragukan kevalidan pemberitaan yang bersumber dari dokumen IndonesiLeaks. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD mengatakan ada yang aneh dalam laporan Indonesialeaks. Dia juga tidak yakin kalau laporan itu benar. "Sepertinya aneh, saya cenderung menilainya sebagai hoax sebelum ada penjelasan yang tegas dari KPK," ujarnya.
Sementara, Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo atau Jokowi dan Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto, mengatakan temuan IndonesiaLeaks soal dugaan aliran dana korupsi ke petinggi kepolisian adalah bagian dari drama Ratna Sarumpaet. Ratna menjadi tersangka kasus penyebaran hoaks penganiayaan yang menimpa dirinya beberapa waktu lalu.
Namun, Manan membantah pemberitaan IndonesiaLeaks adalah hoaks. Dia mengatakan pemberitaan Indonesialeaks telah memenuhi setiap unsur dalam kaidah jurnalistik.
Dia mengatakan tim telah bekerja selama tujuh bulan untuk memverifikasi dokumen yang diterima pada awal 2018. Tim, kata dia, juga sudah melakukan konfirmasi kepada setiap orang yang disebut dalam dokumen Indonesialeaks. "Kami sangat berhati-hati," kata dia.
Sumber: Tempo