SUKABUMIUPDATE.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan jumlah korban meninggal pada hari kedelapan pasca-gempa Palu dan Donggala sebesar 1.649 orang. Korban berasal dari Donggala, Palu, Sigi, Patigi Moutoung, dan Pasangkayu Sulawesi Barat.
"Warga meninggal di Donggala sebanyak 159 orang, Palu 1.413 orang, Sigi 64 orang, Patigi Moutong 12 orang, dan Pasangkayu 1 orang," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo di kantornya, Jalan Pramuka, Jakarta, Sabtu, 6 Oktober 2018.
Korban meninggal telah seluruhnya dimakamkan. Dari 1.649 korban meninggal, 627 jenasah telah dikuburkan secara massal di TPU Paboya. Selanjutnya, 35 jenasah juga dimakamkan massal di TPU Pantoloan. Sedangkan 922 jenasah lainnya dimakamkan di pemakaman keluarga.
Lantas, 10 jenazah lain sudah dikuburkan di Balaroa, 10 jenasah di Patojo. Sedangkan warga negara asing dari Korea Selatan yang meninggal dan tidak terhitung dalam jumlah 1.649 korban, telah dikremasi. Abunya pun telah diterbangkan ke negara asalnya sesuai dengan permintaan keluarga.
Selain korban meninggal, Sutopo memaparkan terdapat 2.549 orang luka berat yang saat ini sudah ditangani di rumah sakit. Sampai sekarang tim pun masih mencari 265 orang lainnya yang masih dinyatakan hilang.
Sementara itu, korban yang selamat di Palu, Donggala, Sigi, dan Patigi Moutoung jumlahnya menurun. Saat ini korban mengungsi tercatat berjumlah 62.359 orang. Turun dari jumlah hari sebelumnya yang mencapai 70.821 orang.
Sutopo menjelaskan, pengungsi sebagian telah kembali ke rumahnya. Sedangkan sebagian lainnya sudah diangkut ke luar Palu, misalnya ke Makassar atau Balikpapan. Korban ke luar Palu dievakuasi melalui jalur laut dan udara.
Saat ini, pengungsi yang bertahan di barak pengungsian tersebar di 147 titik. Bantuan pun terus mengalir, baik dari dalam maupun luar negeri.
Sumber: Tempo