SUKABUMIUPDATE.com - Sejumlah desa di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah masih terisolir akibat gempa yang terjadi di Sulawesi Tengah pekan lalu. Salah satunya adalah Desa Jonooge, Kecamatan Biromaru, Kabupaten Sigi.
Komandan Satgas Bencana Alam Satuan Yonif Para Raider 431/SSP Kostrad, Mayor Inf AA Gede Rama mengatakan sampai saat ini masih ada desa terisolir, yakni Desa Jonooge. Ia meminta anggotanya untuk segera membuka jalan ke desa tersebut.
"Saya memerintahkan sebagian anggota Satgas untuk melakukan patroli dan membuka jalan di desa yang masih terisolir tersebut," kata Rama dalam keterangannya pada Ahad, 7 Oktober 2018.
Rama pun berharap akses ke desa Jonooge bisa segera terbuka sehingga bisa dilakukan evakuasi korban. Namun menurut dia, saat ini anggota Satgas masih fokus di tempat yang lain, terutama di desa Petobo Atas dan Petobo Bawah.
Hingga Sabtu petang, 6 Oktober 2018, anggotanya telah mengevakuasi 20 Jenazah korban gempa di Desa Petobo Atas dan Petobo Bawah. "Selanjutnya diserahkan ke Tim Basarnas," kata Rama.
Selain melakukan evakuasi, anggota TNI melaksanakan pengawalan pendistribusian logistik ke lokasi gempa di Kecamatan Marowala, Kabupaten Sigi. "Harapan bantuan bisa diterima masyarakat di pengungsian," kata Rama.
Desa Jogoone, Kabupaten Sigi adalah salah satu daerah yang terdampak fenomena likuifaksi. Permukiman tersebut amblas 'ditelan' lumpur sehingga menyebabkan ratusan bangunan dan akses jalan rusak berat. Desa yang juga mengalami fenomena serupa adalah desa Petobo, Palu.
Sumber: Tempo