SUKABUMIUPDATE.com - Perhelatan Annual Meeting IMF-World Bank 2018 sebentar lagi bakal resmi digelar mulai 8-15 Oktober 2018 di Nusa Dua, Bali. Acara yang bertujuan untuk membahas perkembangan ekonomi dan keuangan dunia ini bakal dihadiri oleh banyak orang utamanya para pemangku kebijakan di bidang ekonomi di masing-masing negara.
Salah satunya adalah seluruh menteri keuangan dan juga pemimpin bank sentral di berbagai dunia khususnya yang menjadi anggota International Monetery Fund (IMF) dan juga World Bank. Dipastikan sebanyak 3500 delegasi dari 189 negara anggota IMF dan World Bank bakal hadir dalam acara ini.
Selain itu, pertemuan elite ini juga bakal dihadiri oleh banyak orang termasuk para anggota parlemen, akademisi, pebinis dan konglomerat, jurnalis. Diperkirakan pula Organisasi Nir Laba dan juga Lembaga Swadaya Masyarakat internasional bakal hadir dalam acara ini.
Menjelang digelarnya acara ini, Tempo merangkum beberapa pemimpin dunia yang bakal menyita perhatian dalam acara itu dari berbagai sumber. Berikut daftarnya
1. Presiden Bank Dunia Jim Young Kim
Kim diketahui telah menjabat Presiden World Bank sejak 1 Juli 2012 setelah dinominasikan oleh Presiden Amerika Serikat Barrack Obama. Ia juga diketahui merupakan pemimpin World Bank pertama yang memiliki latar belakang di luar bidang politik maupun ekonomi.
Peraih gelar Doktor di bidang kedokteran dari Universitas Harvard ini merupakan salah satu pendiri organisasi nirlaba Partners in Health di Amerika Serikat. Organisasi bentukan Kim ini memiliki misi untuk membuat biaya pengobatan menjadi terjangkau.
Sejak menjabat sebagai Presiden World Bank, Kim pernah beberapa kali berkunjung ke Indonesia. Yang terakhir pada Juli 2018 lalu ia berkunjung ke Indonesia dan disambut oleh Presiden Joko Widodo di Istana Bogor. Ia datang ke Indonesia untuk membicarakan kesiapan penyelenggaraan Annual Meeting IMF-World Bank di Bali.
2. Direktur Pelaksana IMF Christine Legarde
Legarde merupakan perempuan pertama yang menjaba sebagai Direktur Pelaksana IMF. Ia dilantik pada 5 Juli 2011 dengan lama menjabat selama lima tahun. Ia kemudian terpilih kembali untuk kedua kalinya untuk memegang jabatan yang sama pada 5 Juli 2016.
Sebelum menjabat sebagai Direktur Pelaksana IMF, Legarde diketahui pernah berkarir sebagai pengacara di firma hukum internasional Baker & McKenzie. Dalam firma hukum itu, ia pernah menjabat sebagai Ketua Eksekutif Global Strategic pada 2004.
Tak hanya itu, perempuan berkebangsaan Prancis ini pada 2005 hingga 2011, Lagarde pernah menjabat sebagai menteri. Tercatat ia pernah menjadi Menteri Perdagangan, Menteri Pertanian dan Menteri Ekonomi, Keuangan, dan Tenaga Kerja.
3. Gubernur The Federal Reserve/Bank Sentral Amerika Serikat Jarome Hayden Powell
Dipilih oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Powell menjabat Gubernur The Federal sejak Februari 2018. Ia menduduki jabatan tersebut menggantikan Janet Yellen. Sebelum menjadi Gubernur The Fed, Powell telah lebih dulu menjadi salah satu anggota Dewan Gubernur The Federal sejak 2012.
Di bawah kepemimpinan Powell, The Federal mengeluarkan kebijakan pengetatan moneter seiring dengan berkurangnya inflasi dan juga berkurangnya jumlah pengangguran. Di bawah kepemimpinan pria lulusan Universitas Gorgetown di bidang hukum ini, beberapa ekonom dunia dan juga Indonesia memperkirakan The Federal bakal menaikan suku bunga sebanyak empat kali sepanjang tahun.
Tercatat, hingga September 2018 Bank Sentral Amerika Serikat telah menaikan suku bunga sebanyak tiga kali. Adapun kenaikan suku bunga dipacu masing-masing sebesar 25 basis poin hingga ke level 2-2,5 persen.
Kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat kini terus menjadi perhatian dunia karena bisa mendorong aliran modal keluar dari negara-negara berkembang. Sehingga mempengaruhi nilai tukar mata uang masing-masing negara di tengah kondisi pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat dan perang dagang.
4. Gubernur Bank Sentral Uni Eropa atau European Central Bank Mario Draghi
Mario Draghi menduduki jabatan sebagai Gubernur Bank Sentral Uni Eropa sejak 1 November 2011. Sebelum bekerja untuk European Central Bank, Draghi diketahui pernah berkarir sebagai Direktur Eksekutif Bank Dunia untuk Italia, menjadi Direktur Jenderal di Kementerian Keuangan Italia dan menjadi Gubernur Bank Sentral Italia dari 2005 hingga 2011.
Pada 2015, Draghi dinobatkan menjadi salah satu pemimpin dunia terbaik versi Majalah Fortune. Majalah ini menempatkan Draghi pada urutan ke dua setelah CEO Apple, Tim Cook dan juga di atas Presiden China, Xi Jinping.
Di bawah kepemimpinan Draghi, European Central Bank tercatat telah beberapa kali menyuntikkan dana segar ke sejumlah bank-bank di kawasan Eropa. Bantuan kredit tersebut diberikan untuk mengatasi krisis utang pemerintah negara anggota seperti yang terjadi di Yunani.
Saat ini, European Central bank masih menetapkan kebijakan suku bunga acuan rendah di level -0,4 persen guna mendorong pertumbuhan ekonomi negara-negara Eropa. Namun, beberapa ekonomi dunia memperkirakan, Bank Sentral Eropa diperkirakan akan memperketat kebijakan ekonominya seiring pemulihan ekonomi di Eropa.
5. Gubernur Bank Sentral Jepang Haruhiko Kuroda
Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan, Kuroda telah menjabat dua kali sebagai Gubernur Bank Sentral Jepang. Ia pertama kali menjabat pada Maret 2013 untuk masa lima tahun dan kemudian terpilih kembali pada awal tahun ini.
Berada di bawah kepemimpinan Kuroda, Bank Sentral Amerika diketahui menjalankan pelonggaran kebijakan moneter agresif dengan memberikan suku bunga di level sangat rencah mencapai nol persen. Harapanya, perekonomian Jepang bisa menaikkan target inflasinya menjadi 2 persen. Sementara itu, pada Agustus 2018 inflasi Jepang berada pada level 1,3 persen.
Sebagai pemimpin Bank Sentral Jepang, Kuroda dibebani tugas berat untuk menggerakan perekonomian Jepang yang sempat terimbas resesi. Adapun pada kuartal kedua 2018 kemarin, ekonomi Jepang telah tumbuh sebsar 3 persen year on year. Pertumbuhan tersebut tercatat merupakan pertumbuhan tertinggi sejak 2016.
6. Pendiri Alibaba Grup Jack Ma
Jack Ma merupakan pria berkebangsaan China yang mendirikan bisnis raksasa Alibaba yang bergerak di bidang e-commerce. Menurut Forbes, jumlah harta kekayaan Jack Ma mencapai US$ 36,9 miliar. Dengan jumlah kekayaan itu, ia menduduki orang terkaya ke 20 di dunia versi Majalah Forbes.
Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan, pada kuartal II 2018, Alibaba mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 61 persen secara tahunan menjadi US$12,2 miliar. Jumlah sumbangan terbesar pendapatan diperoleh dari bisnis e-commerce yang mencapai US$10,45 miliar.
Namun, pada 18 September 2018 kemarin, Jack Ma telah mengumumkan pengunduran dirinya sebagai pemimpin tertinggi Alibaba Group mulai 2019. Ia juga telah menunjuk dan mengumumkan suksesor dirinya sebagai pemimpin Alibaba yakni Daniel Zhang.
Nama Jack Ma sempat menjadi perbincangan setelah ditunjuk pemerintah menjadi Penasehat e-Commerce bagi Indonesia. Pada awal September 2018 lalu orang terkaya kedua di China ini telah bertemu dengan Presiden Joko Widodo terkait penutupan Asian Games sekaligus persiapan kota Hangzhou China sebagai tuan Rumah Asian Games 2022.
7. Pendiri Microsoft Bill Gates
Bill Gates merupakan salah satu orang terkaya di dunia sekaligus merupakan filantropis. Melalui Bill and Melinda Gates Foundation, Bill memberikan dana bantuan dan amal ke berbagai pihak. Salah satunya lembaga ini fokus untuk peningkatan kesejahteraan dan riset untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan pendidikan.
Gates diketahui mendirikan perusahaan yang bergerak di bidang piranti lunak Microsoft pada 1975. Menurut Forbes, kekayaan Bill Gates per 30 September 2018 mencapai US$ 97,9 miliar. Jumlah ini hanya mampu diungguli oleh pemilik bisnis raksasa Amazon, Jeff Bezos.
Sumber: Tempo