SUKABUMIUPDATE.com - Sejumlah tokoh angkat suara terkait pengakuan Ratna Sarumpaet bahwa telah menyebarkan berita bohong ihwal penganiayaan dirinya. Mereka yang sebelumnya mendukung Ratna pun berbalik mengecam kelakuan wanita berumur 69 tahun itu.
Ratna Sarumpaet sebelumnya mengaku dipukuli saat berada di Bandung, Jawa Barat pada 21 September lalu. Pengakuan itu juga diamini oleh sejumlah politikus partai pengusung Prabowo-Sandiaga.
Namun, belakangan kepolisian mengungkap bahwa Ratna berada di rumah sakit bedah untuk operasi kecantikan pada 21 September lalu. Ratna pun telah mengakui kebohongannya melalui konferensi pers di rumahnya tadi sore. Tempo merangkum pernyataan para tokoh terkait kebohongan Ratna.
Fadli Zon
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon yang sebelumnya mengamini kabar penganiayaan Ratna, kemarin, Rabu, 3 Oktober 2018, lewat akun Twitternya @fadlizon mengoreksi hal tersebut. Fadli menyebut apa yang dilakukan oleh aktivis perempuan itu sebagai pengkhianatan terhadap kepercayaan orang-orang yang sebelumnya telah bersimpati.
"Stlh baca keterangan Bu RS pd konferensi pers sore, sy menyesalkan n mengecam sikap RS yg tlh berbohong kpd sy, kpd P @prabowo, @sandiuno," tulis Fadli dalam cuitannya.
Fahri Hamzah
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Fahri Hamzah, juga angkat bicara. Lewat akun Twitternya, @Fahrihamzah, ia menyarankan Ratna mundur dari politik dan posisinya dalam tim kampanye pasangan Prabowo-Sandiaga. Fahri juga menyebut pihak-pihak yang sebelumnya membela Ratna tidak salah karena aksi mereka didasari rasa simpati.
"Beliau orang terkenal, berumur 70 tahun dengan reputasi baik. Wajar orang percaya dan simpati," tulis dia.
Prabowo Subianto
Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto pun kemarin menggelar konferensi pers di kediamannya untuk menyampaikan permintaan maaf karena ikut menyuarakan kebohongan Ratna Sarumpaet. Respon yang sebelumnya disampaikan, kata Prabowo, merupakan bentuk kekhawatirannya setelah melihat foto Ratna yang beredar.
"Saya atas nama pribadi dan pimpinan tim kami, saya minta maaf kepada publik bahwa saya telah ikut meyuarakan sesuatu yang belum diyakini kebenarannya," ujar Prabowo.
Ma'ruf Amin
Calon Wakil Presiden Ma'ruf Amin usai berkuliner di Sate Maranggi, Purwakarta, Jawa Barat, hari ini mengomentari soal kabar kebohongan Ratna. Ia menyebut jika terbukti hoax, hal itu harus diproses secara hukum.
"Ya kalau hoax harus ditindak, dan yang menindak adalah penegak hukum yang memiliki otoritas," tutur dia.
Hasto Kristiyanto
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto juga ikut mengomentari kebohongan tersebut. Dalam keterangannya, Hasto menyebut apa yang disampaikan oleh tokoh-tokoh yang sebelumnya membela Ratna telah masuk pada delik penipuan. Ia pun menyebut Ratna telah membuat drama yang sangat buruk.
"Apa yang dilakukan oleh Ratna Sarumpaet sebagai seorang aktris, telah menghasilkan drama terburuk dalam sejarah peradaban Indonesia," tutur Hasto.
Sumber: Tempo