SUKABUMIUPDATE.com - Produser film berjudul A Man Called Ahok, Emir Hakim, mengatakan filmnya sama sekali tak berbau politis. Menurut dia, film ini hanya bercerita tentang kehidupan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
"Film ini jauh dari unsur politik, tentang adanya hubungan luar biasa ayah dan anak," ujar Emir saat konferensi pers di Metropole XXI, Jakarta, Kamis, 6 September 2018.
Emir mengatakan filmnya bercerita mengenai sosok Ahok dari masa kecil hingga dewasa. Film ini juga berkisah mengenai kehidupan Ahok saat bersama dengan ayah dan keluarganya di Belitong Timur, daerah asal Ahok. "Pure parenting, dan tak ada unsur politik yang diangkat," katanya.
Emir juga menilai tak ada kekhawatiran saat film ini dirilis pada akhir 2018. Menurut dia, tak akan ada pro kontra yang akan terjadi karena pengangkatan sosok Ahok dalam film.
Sutradara film, Putrama Tuta, juga mengatakan hal serupa. Menurut dia, film ini tak menyentuh kehidupan politik Ahok, apalagi setelah menjadi Gubernur DKI Jakarta. "Setelah masa itu (Ahok kecil) kita semua pasti tahu ceritanya ya. Jadi hanya mau bilang ke Indonesia bagaimana sosok Ahok terbentuk," ucapnya.
Film A Man Called Ahok ini akan dirilis pada akhir tahun ini. Sosok Ahok diperankan presenter Daniel Mananta dan beberapa pemeran lain untuk peran orang-orang dekat Ahok. Film ini juga diambil dari buku karya Rudi Valinka dengan judul serupa.
Sumber: Tempo