SUKABUMIUPDATE.com - Gempa Lombok, yang bermekanisme sesar naik, mengangkat sebagian wilayah Pulau Lombok secara permanen. Menurut pakar dan peneliti gempa dari Geoteknologi LIPI Bandung Danny Hilman Natawidjaja, fenomena seperti itu lumrah terjadi.
"Normalnya begitu, mekanismenya Lombok diangkat pelan-pelan. Tidak ada Pulau Lombok kalau tidak ada gempa," ujar Danny, Ahad, 26 Agustus 2018.
Berdasarkan survei ke lokasi dan hasil Interferometric Synthetic Aperture Radar (InSAR) atau teknologi penginderaan jarak jauh yang menggunakan citra hasil dari satelit radar, ada perubahan yang terjadi di Pulau Lombok akibat gempa-gempa kuat sejak akhir Juli hingga Agustus 2018. "Tapi tidak banyak," kata Danny.
Menurut dia, ada pengangkatan dan penurunan bagian pulau terkait proses gempa seperti terjadi di Mentawai. Wilayah yang naik berasosiasi dengan sumber bidang gempa. Karena gempa bermekanisme sesar naik dengan bidang gempa ke arah selatan, maka bagian utara Lombok ada yang naik.
"Kisarannya 20-40 sentimeter utara terangkat kecuali daerah Pemenang malah turun 10-20 sentimeter," ujar Danny.
Pengangkatan dan penurunan Pulau Lombok itu tidak signifikan. Fenomena pengangkatan daratan yang fantastis pernah terjadi di Aceh pasca gempa dan tsunami 2004. Kenaikan pantai hingga tiga meter membuat daratan bertambah sekian hektare.
Dampak bagian yang menurun di Lombok, kata Danny, air laut akan merendam pepohonan kelapa yang tadinya di darat. Sementara efek pengangkatan Pulau Lombok ke daratan tidak terlalu berarti.
Adapun efek pengangkatan di pantai, membuat kerusakan ekosistem. Koral atau karang yang tadinya terendam air laut bakal mati karena ikut terangkat. Hilangnya karang bakal mengurangi ikan di daerah itu. "Luas dampaknya belum disurvei, perlu citra satelit juga,” ujarnya.
Sementara itu, ahli dan periset gempa dari Geodesi ITB Irwan Meilano mengatakan, proses pengangkatan Pulau Lombok terjadi pasca gempa 29 Juli dan seterusnya. Ia pun menilai fenomena itu wajar terjadi karena mekanisme gempa yang dominan sesar naik.
Pengangkatan pulau itu, menurut dia, berpusat di utara Lombok, barat dan timur. "Dominannya naik. bagian selatan pulau nggak turun," kata dia saat dihubungi Ahad, 26 Agustus 2018. Kenaikan bagian utara pulau secara bersamaan berkisar 20 sentimeter.
Sumber: Tempo