SUKABUMIUPDATE.com - Hasil sigi Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan dipilihnya Ma'ruf Amin sebagai calon wakil presiden justru menggerus elektabilitas Joko Widodo atau Jokowi. Elektabilitas Jokowi secara personal sebesar 53,6 persen. Namun ketika disandingkan dengan Ma'ruf, elektabilitasnya menjadi 52,2 persen atau turun 1,4 persen.
"Ma'ruf menggerus elektabilitas Jokowi di tiga kantong suara, yakni pemilih non-muslim, kaum terpelajar, serta pemilih pemula," ujar peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby, lewat keterangannya, Selasa, 21 Agustus 2018.
Secara personal, elektabilitas Jokowi di kalangan pemilih non-muslim mencapai 70,3 persen. Saat bersama Ma'ruf, elektabilitasnya di pemilih non-muslim hanya sebesar 51,5 persen atau turun 18,8 persen. Pada pemilih dari kalangan terpelajar secara personal elektabilitas Jokowi sebesar 50,5 persen. Namun, elektabiltasnya turun 1,1 persen menjadi 40,4 persen ketika berpasangan dengan Ma'ruf.
Di segmen pemilih milineal, elektabilitas Jokowi secara personal mencapai 47,1 persen. Namun pada saat diduetkan dengan Ma'ruf, perolehan suara Jokowi turun 7,6 persen menjadi 39,5 persen.
<iframe id="google_ads_iframe_/14056285/tempo.co/desktop_edsus_inarticle_0" style="vertical-align: bottom; border-width: 0px; padding: 0px; margin: 0px;" title="3rd party ad content" name="google_ads_iframe_/14056285/tempo.co/desktop_edsus_inarticle_0" width="1" height="1" frameborder="0" marginwidth="0" marginheight="0" scrolling="no"> </iframe>Meski demikian, tutur Adjie, Ma'ruf mampu menambah suara Jokowi di basis pemilih muslim. Secara personal, elektabilitas Jokowi di kalangan pemilih muslim 51,7 persen. Namun saat berduet dengan Ma'ruf, elektabilitasnya naik menjadi 52,3 persen. "Ma'ruf hanya bisa menambah dukungan di pemilih muslim. Di pemilih lain ternyata membawa efek negatif," kata Adjie.
Sebaliknya, Sandiaga Uno justru mampu mengerek elektabilitas Prabowo. Secara personal, Prabowo hanya memiliki perolehan suara sebesar 28,8 persen. Ketika bersama Sandiaga, elektabilitasnya naik menjadi 29,5 persen. Sandiaga menaikkan suara Prabowo di tiga kantong suara, yakni pemilih perempuan, pemilih pemula, dan kaum terpelajar.
Secara personal, elektabilitas Prabowo di basis pemilih perempuan hanya sebesar 25,2 persen. Ketika bersama Sandiaga, elektabilitasnya menjadi 30 persen atau baik 4,8 persen. Pada pemilih pemula, secara personal elektabilitas Prabowo sebesar 34,2 persen. Namun saat berduet dengan Sandiaga, elektabilitasnya naik sebesar 5,3 persen menjadi 39,5 persen.
Pada segmen kaum terpelajar, elektabilitas Prabowo secara personal sebesar 37,4 persen. Ketika bersama dengan Sandiaga, elektabilitas Prabowo naik sebesar 7,1 persen menjadi 44,5 persen.
Data tersebut diperoleh dari survei LSI Denny JA yang dilakukan pada 12-19 Agustus 2018 dengan 1.200 responden secara nasional yang diwawancarai tatap muka. Metode yang digunakan adalah multistage random sampling, dengan margin of error +/- 2,9 persen.
Sumber: Tempo