SUKABUMIUPDATE.com - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD mengatakan tidak bisa menjadi tim pemenangan dari kubu manapun pasangan calon presiden-wakil presiden. Ia mengaku tidak tahu dirinya dicalonkan menjadi ketua tim kampanye nasional Jokowi - Maruf Amin.
Mahfud mengatakan jabatannya di Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mengharuskannya menjaga netralitas di tahun politik ini. Menurut Mahfud, dalam upaya membina ideologi, salah satu poin penting yang ia sampaikan adalah netralitas penyelenggara negara. “BPIP termasuk penyelenggara negara, kalau saya masuk tim sukses berarti saya tidak netral,” kata Mahfud ketika ditemui dalam acara pembekalan calon legislatif Partai Solidaritas Indonesia di Balai Sarbini, Jakarta Selatan, Senin 20 Agustus 2018.
Sampai saat ini, kata Mahfud, belum ada yang menyampaikan tawaran menjadi tim sukses manapun. Kalaupun tawaran itu datang, Mahfud diharuskan untuk mundur dari jabatannya.
Nama Mahfud santer terdengar akan memimpin tim sukses Jokowi - Ma’ruf untuk pemilihan presiden 2019. Namanya sempat disebut oleh Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, untuk menjadi ketua tim kampanye menggantikan Jusuf Kalla seandainya menolak. “Kalau Pak JK menolak, saya mendukung pak Mahfud MD yang menggantikannya sebagai ketua tim kampanye nasional Jokowi - Ma’ruf,” kata Muhaimin Jumat, 17 Agustus 2018.
Pertemuan Mahfud dengan Sudirman Said dan Said Didu Sabtu 18 Agustus 2018, di rumahnya di Yogyakarta diakuinya bukan untuk merekrutnya kembali menjadi ketua tim pemenangan Prabowo Subianto. “Hanya berdiskusi saja. Bukan hanya dengan Sudirman dan Said kok, banyak sekali (yang sering datang berdiskusi) apalagi dari kelompok Pak Jokowi,” kata pakar hukum tata negara ini.
Seperti diketahui sebelumnya, Mahfud MD memimpin tim pemenangan Prabowo - Hatta Rajasa dalam pilpres 2014.
Sumber: Tempo