SUKABUMIUPDATE.com - Menyambut HUT RI ke-73, sebagian warga Pulau Pari di Kepulauan Seribu mengibarkan bendera merah putih setengah tiang.
Nelayan Pulau Pari, Buyung, mengatakan pengibaran bendera setengah tiang dilakukan karena mereka belum merasa merdeka. Para nelayan Pulau Pari masih terancam diusir dari tanah kelahirannya akibat sengketa lahan dengan PT Bumipari Asih.
"Sebagian masih akan mempertahankan bendera setengah tiang," kata Buyung saat dihubungi lewat telepon, Jumat, 17 Agustus 2018.
Kendati mengibarkan bendera setengah tiang, warga Pulau Pari tetap merayakan HUT RI ke-73 dengan menggelar lomba-lomba sederhana, serta tarian tradisional khas Jakarta.
Selain lomba, warga Pulau Pari yang umumnya nelayan, akan melakukan penanaman terumbu karang serta bersih-bersih bibir pantai. Buyung, mengatakan kegiatan itu akan dilakukan pada Sabtu, 18 Agustus 2018.
"Aksi tersebut merupakan inisiatif warga," ujarnya.
Buyung mengatakan warga Pulau Pari akan melakukan penanaman beton terumbu karang baru serta bersih-bersih pantai di Bukit Matahari, Pulau Pari. Lokasi tersebut, kata dia, dipilih lantaran banyak wisatawan yang kerap datang ke sana.
"Penanaman terumbu karang dilakukan di dekat tempat snorkeling wisatawan," kata Buyung.
Buyung mengatakan aksi tersebut juga merupakan janji warga kepada Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Warga Pulau Pari berjanji menanam terumbu karang ketika Susi Pudjiastuti mengunjungi Pulau Pari dalam rangka Hari Mangrove Sedunia pada 21 Juli 2018.
Pada acara penanaman terumbu karang untuk peringatan HUT RI ke-73 itu, para nelayan hendak mengundang Susi Pudjiastuti kembali ke sana. "Nanti kami juga berencana mengundang Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)," kata dia.
Sumber: Tempo