SUKABUMIUPDATE.com - Calon Wakil Presiden, Sandiaga Uno, masuk dalam 150 orang terkaya di Indonesia yang dirilis oleh Majalah Globe Asia. Sandiaga memasuki urutan ke 85 di antara orang kaya lainnya. Nilai kekayaannya ditaksir US$ 300 juta. Namun, dibandingkan tahun 2017 nilai kekayaan Sandiaga menyusut 40 persen. "Wah turun ya? aduh sedihnya," kata dia sambil tertawa di Kantor Muhammadiyah, Senin, 13 Agustus 2018.
Bos Saratoga Investama Sedaya ini ditengarai memiliki kekayaan sekitar US$ 500 juta pada 2017, sedangkan pada 2018 kekayaannya ditaksir US$ 300 juta atau berkurang US$ 200 juta (sekitar Rp 2,88 triliun).
Pada tahun 2013 Majalah Forbes pernah melansir Sandiaga Uno di urutan ke-47 orang terkaya RI pada 2013. Hartanya ditaksir menembus US$ 460 juta. Namun pada 2014, namanya tak lagi masuk dalam daftar 50 orang terkaya RI versi Forbes.
Walaupun kekayaannya menurut, setelah Sandiaga ditunjuk oleh Prabowo Subiyanto untuk menjadi wakilnya, nilai saham Saratoga Investama Sedaya berangsur naik. Pada hari pertama pengumuman, berdasarkan data RTI saham emiten berkode SRTG itu tercatat naik sebesar 0,82 persen ke level 3710 per saham pada penutupan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG. Sejak awal perdagangan SRTG dibuka pada level 3650.
Saat ini, nilai saham Saratoga terus naik, pada penutupan perdagangan pada Senin, 13 Agustus 2018, saham emiten berkode SRTG itu tercatat naik 40 poin dan ditutup pada level 3.830.
Sandiaga mengatakan dia akan melaporkan kekayaannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi. Saat ini, dia sedang menyiapkan pelaporan kekayaan, termasuk harga saham yang dia miliki yang dalam beberapa waktu ini nilainya terus meningkat. "Karena LKHPN menyangkut harga saham yang saya miliki," ucap dia.
Pada pelaporan harta kekayaan atau LHKPN pemilihan gubernur 2017 lalu, Sandiaga Uno memiliki total kekayaan sekitar Rp 3,8 triliun pertanggal 29 September 2016. Harta Sandiaga terdiri dari harta tidak bergerak senilai Rp 133 miliar berupa tanah dan bangunan. Sedangkan harta bergerak Sandiaga senilai Rp 375 juta dan harta bergerak lainnya senilai Rp 3,2 miliar.
Sumber: Tempo