SUKABUMIUPDATE.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan korban meninggal akibat gempa Lombok terus bertambah. Korban tersebar di beberapa wilayah di Lombok.
"Hingga Sabtu kemarin, tercatat 392 orang meninggal dunia," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis, Ahad, 12 Agustus 2018.
Sebelumnya, gempa berkekuatan 7 pada skala richter mengguncang Lombok dan sekitarnya, Ahad, 5 Agustus 2018. Setidaknya ada ratusan kali gempa susulan setelah gempa utama itu. Terakhir, gempa susulan cukup besar kembali terjadi pada Kamis, 9 Agustus 2018.
Sutopo merinci, korban meninggal di Lombok Utara, 30 korban sebanyak 339 orang, Lombok Barat (30 orang), Kota Mataram (9 orang), Lombok Timur (10 orang), serta Lombok Tengah dan Kota Lombok masing-masing 2 orang. "Sebagian besar korban meninggal akibat tertimpa bangunan roboh saat gempa," katanya.
Gempa Lombok ini setidaknya juga menyebabkan 1.353 orang luka-luka yang terdiri dari 783 luka berat dan 570 luka ringan. Sutopo menuturkan korban luka-luka terbanyak terdapat di Lombok Utara berjumlah 640 orang.
Menurut Sutopo, gempa ini juga menyebabkan 387.067 orang mengungsi di ribuan titik. Para pengungsi tersebut, kata dia, tersebar di empat kabupaten kota di Lombok. "Di Kabupaten Lombok ada 198.846 orang, di Lombok Barat ada 91.372 orang, di Kota Mataram 20.343 ada orang, dan di Lombok Timur sebanyak 76.506 orang," ucapnya.
Sutopo menuturkan gempa Lombok juga menimbulkan kerusakan fisik pada bangunan. BNPB mencatat kerusakan terjadi setidaknya pada 67.875 rumah, 606 sekolah, 6 jembatan, 3 rumah sakit, 10 puskesmas, 15 masjid, 50 mushola, dan 20 gedung perkantoran. BPNB juga masih mendata rumah dan bangunan rusak ini agar korban cepat mendapat bantuan perbaikan dari pemerintah.
Sumber: Tempo