SUKABUMIUPDATE.com - Pasar mata uang bereaksi positif menyambut diumumkannya pasangan calon presiden dan calon wakil presiden 2019 yakni pasangan Jokowi - Maruf Amin dan Prabowo - Sandiaga Uno. Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi bergerak menguat sebesar enam poin menjadi Rp 14.426 dibanding sebelumnya Rp 14.432 per dolar AS.
Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan bahwa pergerakan nIlai tukar rupiah terbantu dengan sejumlah sentimen dari dalam negeri diantaranya perpanjangan perjanjian untuk memperpanjang kerja sama Bilateral Local Currency Swap Arrangement (BCSA) antara Bank Indonesia dan Bank Sentral Australia.
"Kerja sama kedua bank sentral itu dapat mengurangi ketergantuangan terhadap dolar AS, sehingga diharapkan rupiah ke depan semakin terjaga," kata Reza seperti dikutip dari Antara, Jumat, 10 Agustus 2018.
Selain itu, menurut Reza, telah ditandatanganinya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 37 Tahun 2018 Perlakuan Perpajakan dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di bidang usaha pertambangan mineral oleh Pemerintah turut menambah sentimen positif bagi mata uang domestik. "Diharapkan sentimen positif dari dalam negeri itu mengimbangi sentimen global," katanya.
Di sisi lain, kata Reza, kabar mengenai pengumuman pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden turut mengurangi spekulasi di pasar keuangan domestik. "Ketidakpastian politik setidaknya sedikit berkurang setelah pengumuman calon Presiden dan pendampingnya. Pelaku pasar diharapkan tetap mencermati dan mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat rupiah kembali melemah," katanya.
Sementara itu, Analis Panin Sekuritas William Hartanto memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.330 - Rp 14.430 per dolar AS. "Rupiah masih akan menguat dengan faktor kelanjutan profit taking dan respons positif terhadap pemilihan cawapres," katanya.
William mengatakan pasangan Presiden Joko Widodo dengan Calon Wakil Presiden Maruf Amin pada Pilpres 2019, menjadi perhatian pasar. Hal tersebut karena pelaku pasar sangat menyoroti kinerja petahana.
Sedangkan Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan pergerakan rupiah terhadap dolar AS akan bervariatif dengan kecenderungan melemah hari ini. Nafan memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.460 - Rp 14.540.
"Perspektif teknikal terlihat pola bullish engulfing line candlestick pattern pada daily chart yang mengindikasikan adanya potensi depresiasi bagi rupiah terhadap dolar AS," kata Nafan saat dihubungi.
Secara perspektif fundamental, kata Nafan rupiah diprediksikan mendapatkan tekanan akibat faktor perang dagang yang terjadi antara AS dengan Cina. Di sisi lain, hawkish statement dari pejabat The Fed Charles Evans yang menegaskan bahwa AS memiliki fundamental perekonomian yang positif. "Maka dari itu, dolar AS cenderung terapresiasi terhadap berbagai instrumen lainnya, baik itu forex dan komoditas," kata Nafan.
Sumber: Tempo