SUKABUMIUPDATE.com - Perusahaan layanan jasa pengiriman barang PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) melakukan carter pesawat menyusul adanya penumpukan barang di Bandara Hang Nadim, Batam.
Presiden Direktur JNE Mohamad Feriadi mengatakan pihaknya saat ini tengah mengupayakan agar penumpukan barang dari Batam segera tertangani. Dia mengaku jumlah kiriman yang menumpuk di bandara itu cukup banyak.
"Kita sampai saat ini masih terus mengupayakan agar tidak terjadi penumpukan kiriman di sana. Kiriman kita dikirimkan dengan carter pesawat type Boeing 737. Ini sudah dilakukan," kata Feriadi saat dihubungi Bisnis.com, Senin 30 Juli 2018.
Carter satu unit pesawat berjenis Boeing 737 ini untuk menangani barang pengiriman dari wilayah ini yang per harinya bisa mencapai 50 ton. Sebelumnya, barang yang bisa terangkut hanya 20 ton.
Penumpukan terjadi akibat adanya kerja sama yang tak berlanjut dengan salah satu maskapai penerbangan nasional. Dengan demikian, JNE yang berada di wilayah Batam sebelumnya hanya mengandalkan maskapai Garuda dan Citilink untuk melakukan pengiriman barang. Itu pun terbatas mengingat harus berbagi dengan jasa ekspedisi lainnya.
Peningkatan jumlah pengiriman barang ini imbas dari tumbuhnya sektor usaha kecil dan menengah (UKM) di daerah tersebut. Lonjakan pengiriman barang memuncak pada periode Ramadan sehingga menyebabkan penumpukan barang.
VP Marketing JNE Eri Palgunadi menuturkan jumlah pengiriman barang dari Batam naik sekitar 30 hingga 40 persen sepanjang Januari - Juni 2018.
"Penumpukan signifikan terjadi sejak Ramadan. Jadi penumpukan ini tidak terjadi karena pemutusan kontrak secara sepihak oleh Lion Air. Lion Air dan JNE tidak pernah memiliki kontrak kerja sama tersendiri.
Catatan: Judul artikel berita ini sebelumnya adalah 'Kontrak Diputus Lion Air, JNE Sewa Pesawat untuk Kirim Barang'. Judul itu kami ubah karena belum ada klarifikasi dari pihak terkait.
Kami mohon maaf atas kekeliruan tersebut. Terima kasih
Sumber: Tempo