SUKABUMIUPDATE.com - Kepala Dinas Sosial Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Ahsanul Khalik mengatakan pengungsi gempa Lombok membutuhkan makanan, air mineral, selimut, terpal, tenda, matras, tikar, pakaian, dan kebutuhan anak anak. “Bantuan datang dari berbagai kalangan,” kata Ahsanul kepada Tempo, Selasa, 31 Juli 2018.
Kementerian Sosial memberikan bantuan dana sebesar Rp657,36 juta untuk korban gempa. Sebanyak Rp225 juta di antaranya untuk 15 keluarga korban meninggal dunia Rp15 juta per korban dan Rp135 juta untuk korban luka-luka atau Rp2,5 juta per orang. Walikota Mataram Ahyar Abduh memberikan bantuan Rp100 juta untuk korban di Kabupaten Lombok Timur dan Kabupaten Lombok Utara.
Masyarakat secara spontan mengumpulkan sumbangan. “Respon masyarakat sangat bagus,” ujar Ahsanul. Bantuan disalurkan langsung kepada pengungsi di tempat-tempat penampungan.
Sejak Senin 30 Juli 2018 kemarin, di sepanjang jalan di Kabupaten Lombok Timur hingga Mataram sekelompok masyarakat mengumpulkan donasi dari pelintas jalan. Komunitas alumni SMA Negeri 2 Mataram, menghimpun dana dari 250 alumninya sejumlah Rp30 juta. “Kami bawakan bantuan makanan dan keperluan sehari-hari lainnya,’’ ujar Linke, seorang alumni.
Di Kabupaten Lombok Barat, para pegawai negeri sipil menghimpun bantuan berupa uang, mi instan, beras, telur, selimut, hingga popok bayi.
Di Sembalun dan Bayan terkumpul satu ton beras, lebih dari 750 kardus mi instan, puluhan kardus air minum kemasan, dan beberapa kardus pakaian layak pakai telah terkumpul. Bantuan itu akan distribusikan ke lokasi bencana di Lombok Timur, Lombok Utara, dan daerah itu sendiri. “Jangan sampai kami hanya membantu di wilayah lain, tapi lupa wilayah sendiri yang juga terdampak," ujar Nadjib yang turut mendistribusikan bantuan untuk korban gempa Lombok.
Sumber: Tempo