SUKABUMIUPDATE.com - Polisi menjelaskan pengusaha Herdi Sibolga, 35 tahun, tewas ditangan pembunuh bayaran yang disewa pesaing bisnisnya, berinisial AX.
"Para pelaku dibayar Rp 400 juta untuk menghabisi nyawa Herdi," kata Kepala Unit Kejahatan dan Kekerasan Kepolisian Daerah Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Jerry Siagian pada Sabtu, 28 Juli 2018.
Jerry mengatakan Herdi merupakan seorang pengusaha biro jasa kapal. Namun, sejak setahun lalu korban mengembangkan bisnisnya ke distribusi solar di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara.
<iframe id="google_ads_iframe_/14056285/tempo.co/desktop_metro_inarticle_0" style="border-style: initial; vertical-align: bottom; height: 1px; width: 1px; border-width: 0px; padding: 0px; margin: 0px;" title="3rd party ad content" name="google_ads_iframe_/14056285/tempo.co/desktop_metro_inarticle_0" width="1" height="1" frameborder="0" marginwidth="0" marginheight="0" scrolling="no"> </iframe> Usaha baru Herdi telah terlihat menghasilkan keuntungan besar selama empat bulan terakhir. Sehingga, membuat AX yang sejak tiga tahun lalu menggeluti bisnis penjualan solar merasa tersaingi.
Sebabnya, keduanya bersaing mendistribusikan solar di kawasan yang sama di Penjaringan.
"Karena merasa tersaingi AX meminta pelaku untuk membunuh pesaingnya dengan imbalan Rp 400 juta," ujarnya. "AX telah membayar uang muka Rp 50 juta ke AS," ujarnya.
Setelah AS diberikan uang muka untuk membunuh Herdi, dia mengajak pelaku lainnya memetakan kebiasaan korban. Setelah beberapa hari mengamati keseharian korban, para pelaku menghabisi nyawa Herdi seusai dia pulang kerja.
Herdi dihabisi dengan cara ditembak setelah turun dari mobil menuju rumahnya di Jalan Jelembar Fajar, Gang Code, Nomor 7D RT 002/RW 07, pekan lalu.
Pelaku berinisial AS langsung meletuskan tembakan ke arah korban, yang mengenai leher dan dadanya. "Korban tewas seketika di lokasi."
Polisi telah menangkap empat orang pembunuh yang merencanakan kejadian ini. Mereka adalah AS, 41 tahun, JS (36), PWT (32) dan SM (41).
"Keempatnya mempunyai peran masing-masing. Eksekutornya AS yang menembak dari atas motor yang dikemudikan JS."
Sumber: Tempo