SUKABUMIUPDATE.com - Puluhan desa di sembilan kecamatan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat mengalami kekeringan. Kekeringan ini mengakibatkan ribuan keluarga mulai kesulitan mendapatkan air bersih untuk keperluan sehari-hari dan pertanian. Sekretaris BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Cianjur Sugeng Supriyatno mengatakan sembilan kecamatan yang sudah melaporkan terjadinya kekeringan, berada di utara dan selatan Cianjur.
BPBD Cianjur mencatat 11 desa di Kecamatan Cibeber menghadapi persoalan kekeringan karena musim kemarau, satu desa di Sukaresmi, 16 desa di Karangtengah, 14 desa di Cibinong, dan lima desa di Campakamulya.
Kekeringan juga dilaporkan Kecamatan Sukaluyu yang menghadapi kekeringan di 10 desa, Cijati tiga desa, Sindangbarang tujuh desa, dan Naringgul 10 desa. "Kekeringan meliputi krisis air bersih dan pasokan air untuk lahan pertanian," kata dia di Cianjur, Selasa 24 Juli 2018.
Hampir semua wilayah yang telah melaporkan adanya kekeringan merupakan langganan bencana itu setiap musim kemarau. Meskipun sudah ada laporan terjadinya kekeringan di 77 desa tersebut, Pemkab Cianjur belum menetapkan status siaga darurat kekeringan. "Kami mengirimkan tim ke Bandung untuk mengikuti rapat koordinasi menghadapi musim kemarau dan kekeringan. Penetapan status siaga darurat kekeringan menunggu penetapan dari provinsi," katanya.
Saat ini, BPBD setempat sedang menyusun tim untuk diturunkan ke lapangan guna melakukan pendataan warga yang mengalami krisis air bersih karena kekeringan agar dapat dilakukan penanganan secara akurat.
Sumber: Tempo