SUKABUMIUPDATE.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang mengatakan KPK kini masih mendalami peran artis Inneke Koesherawati dalam kasus suap Kepala Lembaga Pemasyarakatan atau Kalapas Sukamiskin sebagai imbalan fasilitas sel mewah yang menyeret suaminya, Fahmi Darmawansyah. “Masih kami dalami untuk tahu sejauh apa peran yang bersangkutan.”
Saut menyampaikannya melalui pesan teks, Ahad, 22 Juli 2018. Saut tak menampik potensi Inneke sebagai pemberi suap.
KPK menggelandang Inneke dari rumahnya di Menteng, Jakarta Pusat, ke gedung KPK untuk menjalani pemeriksaan. Ia termasuk salah satu dari enam orang yang ditangkap penyidik saat operasi tangkap tangan (OTT).
Selain Fahmi, KPK telah menetapkan tiga orang lainnya sebagai tersangka. Mereka adalah Kalapas Sukamiskin Wahid Husein beserta stafnya, Hendry Saputra, dan napi pendamping Fahmi, yakni Andri Rahmat.
Saut menduga Fahmi memberikan satu unit mobil kepada Wahid sebagai suap untuk mendapatkan fasilitas kamar dan izin bagi Fahmi sebagai tahanan lapas.
Fasilitas itu terungkap saat KPK menggeledah kamar Fahmi. Berdasarkan rekaman penyidik KPK, terlihat kamar Fahmi dilengkapi dengan penyejuk udara, televisi, lemari es, dan wastafel.
Saut menyebutkan, dalam operasi tangkap tangan itu, penyidik KPK menyita barang bukti uang tunai senilai Rp 279 juta dan US$ 1.140, serta dua unit mobil, yakni satu unit Mitsubishi Triton Exceed berwarna hitam dan satu unit Mitsubishi Pajero Sport Dakar berwarna hitam. KPK menemukan dokumen pemberian dan penerima mobil beserta dua mobilnya yang diduga diberikan kepada Kalapas Sukamiskin Wahid Husein sebagai imbalan fasilitas sel mewah Fahmi.
Sumber: Tempo