SUKABUMIUPDATE.com - Satu orang gadis di Gunung Putri, Kabupaten Bogor, meninggal dunia karena depresi setelah mengalami pemerkosaan. Korban pemerkosaan berinisial FN ini, meninggal pada Selasa 3 Juli 2018.
Orang tua siswa SMK ini, merasa curiga atas kepergian FN yang diduga menyimpan banyak kejanggalan dan melaporkannya ke polisi.
Orang tua FN, Eko Cecep, mengatakan sebelum meninggal FN sempat menunjukkan sikap tidak wajar. Wajahnya murung, tatapannya kosong, dan tidak pernah beranjak dari tempat tidurnya sejak akhir Juni.
“Kami kebingungan dengan perubahan sikap putri kami. Tatapan matanya kosong. Tubuhnya juga terkulai lemah di kamar,” kata Eko saat ditemui Tempo di rumahnya, Senin, 9 Juli 2018.
Eko mengatakan, perubahan perilaku putrinya itu terjadi pada Sabtu 30 Juni 2018. FN yang biasanya terlihat ceria berubah drastis dan mendadak menjadi pendiam.
Minggu 1 Juli 2018, Eko mendapati putrinya terkulai di kasur dengan tatapan mata kosong. “Saya lihat dia seperti menaruh beban berat. Disuapi bubur oleh ibunya pun sudah tidak bisa lagi,” ujarnya.
Khawatir dengan kondisi kesehatan anaknya, Eko membawa FN ke dokter pada Senin, 2 Juli 2018. FN dibawa ke dokter dalam kondisi tak sadarkan diri.
“Di sana, dokternya bilang kalau anak saya hanya butuh pendampingan karena mengalami depresi berat,” ucapnya.
Setelah mengetahui putrinya drop, ia pun berusaha mencari tahu penyebab anaknya depresi. “Waktu itu, saya coba dekati semua teman-temannya bareng saudara,” tutur Eko.
Dari teman putrinya, Eko harus menerima kenyataan pahit bahwa putrinya diperkosa. Informasi itu, ia dapatkan dari salah satu teman FN yang sempat dicurhati.
“Setelah dari dokter, hari itu juga saya telusuri soal informasi teman anak saya. Rencananya, Selasa mau saya bawa ke dokter untuk memastikan apakah betul diperkosa,” katanya.
Namun takdir berkata lain. FN lebih dulu meninggal dunia karena tubuhnya yang terus-menerus drop. “Anak saya meninggal dunia pada Selasa, pukul 04.30,” ujarnya.
Dugaan pemerkosaan itu diperkuat dengan adanya darah yang keluar dari alat kelamin sang putri saat dimandikan.
“Makanya saya langsung panggil ketua RT (rukun tetangga) sebagai saksi. Saya minta tolong Pak RT membantu proses agar jasad anak saya diautopsi dan mengurus surat-surat untuk dilaporkan ke polsek,” ucap Eko.
Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Citeureup Komisaris Darwan membenarkan laporan pemerkosaan terhadap FN.
Namun Darwan enggan memberikan keterangan lebih dalam dengan alasan untuk kepentingan penyidikan kasus dugaan pemerkosaan yang menyebabkan FN depresi hingga meninggal. "Nanti saja dirilis, sekarang ada beberapa pelaku yang diamankan," tuturnya.
Sumber: Tempo