SUKABUMIUPDATE.com - Komisi Pemilihan Umum Jawa Barat baru menggelar rapat pleno hasil rekapitulasi seluruh suara pemilihan kepala daerah pada Ahad 8 Juli 2018 ini. Namun sikap optimistis sudah ditunjukkan oleh Ridwan Kamil, calon gubenur yang bersama pasangannya sejak 2 Juli 2018 lalu.
Menurut Emil—sapaan Ridwan Kamil, merujuk pada hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei yang memperlihatkan suaranya unggul dari tiga pasangan kandidat lainnya. Quick count, kata dia,merupakan alat ukur ilmiah dan lebih terukur karena hasilnya nyata dari pencoblosan. Hasil quick count juga diakui baru sementara saat ini. “Tapi kami meyakini dalam sejarahnya (quick count) tidak pernah meleset dengan hasil akhir," katanya kepada Tempo, Senin 2 Juli 2018 malam.
Seusai pemungutan suara 27 Juni 2018 lalu, Emil bersama ratusan pendukungnya berkumpul. Mereka memantau hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei yang ditayangkan sejumlah stasiun televisi swasta. Emil sujud syukur sebelum berpidato di panggung. Berdasarkan hitung cepat SMRC misalnya, Ridwan-UU memperoleh 32,26 persen suara, Sudrajad-Syaikhu memperoleh 29,58 persen suara, Deddy-Dedi 25,38 persen serta Hasanuddin-Anton sebesar 12,77 persen.
"Makanya di (Hotel) Papandayan itu tidak ada kata kemenangan,” kata Ridwan Kamil. “Saya bilang ini mensyukuri berita baik. Jadi kalau ada yang bilang miheulaan (memulai) pesta kemenangan, saya ralat. Enggak ada itu coba cek pidato saya.”
Gerindra mengeluarkan hasil hitung cepat internal mereka yang mengklaim keunggulan suara Sudrajad-Ahmad Syaikhu sebesar satu persen lebih banyak dari Ridwan Kamil-UU.
"Tafsir itu silakan saja,” kata Ridwan Kamil. “Saya tidak akan menanggapi mereka. Saya akan meyakini apa yang saya lihat, apa yang saya yakini. Kalau ternyata cara pandangnya berbeda saya tidak bisa memaksakan."
Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto siap menggugat hasil pilkada Jawa Barat. "Kami siap ambil langkah untuk menggugat seandainya pengumumannya dinyatakan bahwa calon-calon kami kalah," kata dia, Sabtu 7 Juli 2018.
Sumber: Tempo