SUKABUMIUPDATE.com - Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Inspektur Jenderal Machfud Arifin menjenguk anak terduga teroris yang menjadi korban bom Pasuruan, di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polda Jawa Timur, Jumat, 6 Juli 2018.
Didampingi Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Arif Rahman, Machfud mandatangi ruang ICU RS Bhayangkara, tempat perawatan anak terduga teroris, sekitar pukul 10.00.
Machfud dan rombongan berada di ICU sekitar 10 menit. Kepada awak media, dia mengatakan balita yang belum genap berumur tiga tahun itu mengalami luka bakar di bagian muka dan sobek di kaki.
"Mukanya terbakar dan kaki sobek-sobek," kata Machfud. Korban, lanjut dia, selalu menangis kesakitan ketika bangun tidur. "Tadi saya ke situ dia bangun. Menangis terus mungkin kesakitan," ujarnya.
Sebelumnya, pada Kamis siang, 5 Juli 2018, sekitar 11.30, terjadi tiga kali ledakan di sebuah rumah kontrakan, di Kelurahan Pogar, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan.
Bom Pasuruan itu berdaya ledak rendah. Bom meledak dan melukai korban yang tengah berada di rumah bersama kedua orang tuanya, Abdullah alias Aswardi, 50 tahun, dan Dina Rohana, 40 tahun.
Abdullah melarikan diri setelah bom yang dia rakit tersebut meledak sendiri. Abdullah, yang merupakan mantan narapidana terorisme, menjadi buron polisi. Adapun Dina masih diperiksa polisi.
Sumber: Tempo