SUKABUMIUPDATE.com - Nama Tuan Guru Bajang atau TGB Zainul Majdi menjadi perbicangan. Musababnya, Gubernur Nusa Tenggara Barat ini disebut-sebut mendukung Presiden Joko Widodo alias Jokowi dalam pemilihan presiden atau pilpres 2019. Tagar TGB Dukung Jokowi pun beredar.
Dukungan itu terungkap lewat foto yang tersebar melalui aplikasi pecakapan dan media sosial. Dalam foto tersebut, tampak foto TGB bersama Jokowi, disertai tulisan "Kemaslahatan bangsa, umat, dan akal sehat jadi pertimbangan. Beliau layak dan pantas diberi kesempatan dua periode. TGB, Jakarta, 4 Juli 2018."
Banyak pihak lantas berkomentar soal sikap politik itu. Sebab, TGB merupakan politikus sekaligus anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat. Sedangkan, Demokrat hingga kini belum memutuskan arah dukungan di pilpres 2019. "Kami tidak kaget dengan manuver TGB, tidak masalah dan tidak mengganggu sama sekali bagi Demokrat," kata Ketua Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean kepada Tempo, Kamis, 5 Juli 2018.
Bukan sekali ini saja nama TGB menjadi sorotan dalam konstelasi politik. Pada pemilihan presiden atau pilpres 2014, TGB menyatakan mendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Saat itu, TGB menilai Prabowo dan Hatta yang diusung Gerindra, PKS, dan PAN merupakan sosok tegas dan berani.
Keputusan Ketua DPD Partai Demokrat NTB ini juga membuat kaget sejumlah pihak. Sebab, seperti hari ini, Partai Demokrat kala itu belum memutuskan akan mendukung Prabowo atau Joko Widodo.
Pernyataan dukungan TGB pada 2014 lalu menyumbang besar perolehan suara Prabowo-Hatta. Dari 33 provinsi, Prabowo-Hatta memenangi 10 provinsi, salah satunya NTB. Dukungan Tuan Guru Bajang Zainul Majdi mengamankan 72,45 suara Prabowo-Hatta di NTB. Sementara Jokowi kalah di NTB.
Pria kelahiran Pancor, Selong Lombok Timur, NTB, pada 31 Mei 1972 ini memang dikenal sebagai politikus dan ulama. Dia merupakan cucu dari pendiri organisasi masyarakat Islam besar di NTB, Nahdlatul Wathan (NW), Maulana Syekh Tuan Guru M Zainuddin Abdul Madjid. Ayahnya merupakan birokrat pemerintah daerah NTB, HM Djalaluddin SH dan Rauhun Zainuddin Abdul Madjid.
TGB memulai karir politiknya pada tahun 2004. Dia melenggang ke kursi Dewan Perwakilan Rakyat periode 2004-2009 dan duduk di Komisi Pemuda dan Olahraga. Keputusannya terjun ke politik ini dipengaruhi kedekatannya dengan pendiri Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra.
Setahun kemudian, TGB maju sebagai kandidat calon gubernur NTB diusung Partai Keadilan Sejahtera dan PBB. Didampingi Badrul Munir, TGB terpilih menjadi Gubernur NTB periode 2008-2013. Dilantik pertama kali di usia 36 tahun, TGB menjadi gubernur termuda ketika itu. Di periode berikutnya, dia terpilih kembali dengan didampingi Muhammad Amin. Sekarang, TGB memposisikan dirinya mendukung Jokowi di Pilpres 2019.
Sumber: Tempo