SUKABUMIUPDATE.com - Kematian Warsilah, 37 tahun, korban penjambretan di Jalan Cempaka Putih, menyisakan sebuah kisah sedih. Perempuan itu sejatinya hendak melangsungkan pernikahannya pada 18 Agustus 2018.
Tetangga korban, Sumiyati, menceritakan orangtua Warsilah sudah beberapa bulan lalu pulang ke Semarang, Jawa Tengah, untuk mengurus pernikahan almarhumah. Kini adik Warsilah menyusul ke sana untuk memakamkan jenazah sang kakak.
"Saya sedih, ga nyangka sama kejadian ini. Padahal 18 Agustus nanti dia mau nikah," ujar Sumiyati saat ditemui di rumah Warsilah di Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, Selasa, 3 Juli 2018.
Perempuan 52 tahun ini menuturkan selama hidup, Warsilah gemar memakai perhiasan emas saat berpergian.
"Iya dia sering pakai gelang, kalung, cincin, dan anting saat berpergian," ujar Sumiyati.
Salah satu perhiasan yang dikenakan Warsilah saat insiden naas terjadi, kata Sumiyati, merupakan cincin pertunangannya.
Warsilah tewas setelah jatuh terpelanting dari sepeda motor karena berusaha mempertahankan tasnya dari penjambretan. Pada saat kejadian, Warsilah sedang menumpang ojek online di depan Gedung Gudang Garam, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Akibat terjatuh dari motor, wajah Warsilah menghantam aspal hingga helmnya terlepas. Dia lalu dilarikan oleh warga sekitar ke Rumah Sakit Mitra Kemayoran, namun nyawanya tidak tertolong karena luka parah di bagian kepala.
Di dalam tas korban terdapat uang tunai Rp 1,1 juta, telepon genggam merek Xiaomi, dan dua buah dompet.
Sedangkan perhiasan yang dikenakan oleh korban, kata Sumiyati, masih lengkap dikenakan oleh Warsilah.
"Anak saya yang nemenin adiknya Warsilah ke rumah sakit. Jadi lihat kondisi almarhumah," ujar Sumiyati.
Saat ini, rumah kontrakan Warsilah, korban penjambretan, di Jalan Cipinang Cempedak, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur dalam keadaan kosong. Kontrakan yang berada di dalam gang dan sudah ditempati oleh Warsilah beserta kedua orangtua dan satu adiknya itu terlihat tergembok dari luar.
Sumber: Tempo