SUKABUMIUPDATE.com - Menjelang Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Serentak, tim Detasemen Khusus 88 mengetatkan pengawasan terhadap jaringan teroris. Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian mengatakan total jenderal, hingga saat ini ada 13 terduga pelaku teroris yang ditangkap karena disinyalir bakal membuat kisruh saat Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2018.
Menurut Tito, tim Densus 88 sudah memantau pergerakan para jaringan teroris menjelang pilkada serentak. Namun, Tito enggan menjelaskan lebih detail daerah mana lokasi penangkapan serta wilayah yang menjadi sasaran teror demi alasan keamanan. "Saat ini tim masih bekerja untuk melakukan upaya pencegahan dini jika ada gerak-gerik yang mencurigakan," kata Tito, Senin, 25 Juni 2018.
Menurut Tito para teroris ini bergerak karena merasa sistem demokrasi tidak sesuai dengan nilai-nilai mereka. Para teroris, kata dia, menganggap pesta demokrasi, merupakan sirik lantaran buatan manusia. "Pesta demokrasi ini tidak sesuai dengan nilai-nilai mereka anut, mereka menganggap sistem ini buatan manusia, mereka menganggap ini suatu yang sirik," ujarnya.
Teranyar, tim Densus 88 menangkap empat terduga teroris di wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah pada Senin malam, 18 Juni 2018. "Ada empat ya yang kami tangkap. R, MN, F, dan FT alias FM," ujar Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Hubungan Masyarakat Polri Komisaris Besar Syahar Diantono di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu, 20 Juni 2018.
Empat terduga teroris itu, kata Syahar, diduga terkait dengan jaringan sel-sel yang terafiliasi dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Mereka juga disinyalir melakukan komunikasi melalui media sosial.
Tito mengatakan kepolisian sudah siap dan siaga mengantisipasi serangan-serangan teroris menjelang Pilkada Serentak. Dia menyatakan bahwa TPS-TPS aman untuk didatangi oleh masyarakat. "Masyarakat tidak usah takut, kami jamin TPS aman untuk didatangi," ujarnya.
Sumber: Tempo