SUKABUMIUPDATE.com - Kepala Instalasi Forensik Rumah Sakit Polri Komisari Besar Edi Purnomo mengatakan telah melakukan visum terhadap dua jenazah terduga teroris di Depok yakni AS, 28 tahun, dan AZW alias MRS (31). Visum dilakukan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Sudah diperiksa namun belum teridentifikasi identitasnya," kata Edi Purnomo kepada Tempo, Ahad, 24 Juni 2018 soal nasib dua jenazah teroris itu.
Menurut Edi, identitas dua jenazah itu belum dapat dipastikan karena masih menunggu data dari keluarganya. Untuk mengungkap identitas, kata Edi, diperlukan data antemortem berupa data fisik khas seseorang sebelum meninggal yang biasanya diberikan oleh keluarga.
Data itu kemudian akan dikolaborasi dengan data postmortem berupa data fisik yang diperoleh melalui personal identification setelah seseorang meninggal seperti sidik jari, golongan darah, konstruksi gigi serta properti yang melekat di tubuh.
Hingga Ahad siang ini, Edi belum bisa memberi keterangan tentang kehadiran keluarga dua jenazah yang diduga teroris anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) itu. "Belum ada info," katanya.
Sebelumnya, kepolisian menembak mati AS dan AZW yang sedang melajukan sepeda motornya di Jalan Tole Iskandar, Kota Depok, Sabtu, 23 Juni 2018. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Markas Besar Kepolisian RI Brigadir Jenderal Muhammad Iqbal mengatakan, polisi menembak keduanya karena mencoba melawan saat penyergapan.
“Menyerang petugas dan mengancam nyawa petugas dengan menggunakan pisau komando dan pistol,” ujar Iqbal.
Menurut Iqbal, dari identifikasi sementara, AS yang merupakan warga Kecamatan Pamijah, Bogor, dan AZW pernah terlibat dalam jaringan terorisme dan merencanakan aksi teror dalam waktu dekat. Iqbal yakin AS dan AZW anggota Jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) pimpinan Aman Abdurrahman.
“AS dan AZW alias MRS pernah mengikuti pelatihan semi militer di Gunung Gede pada 2014 bersama Bahrunsyah dan Ahmad Syarifudin serta merencanakan amaliyah dalam pelaksanaan pilkada Jabar 2018,” ujar Iqbal.
Dari jenazah dan sepeda motor terduga teroris itu, polisi menyita barang bukti satu bilah pisau komando dan satu pucuk pistol FN beserta magizine dan peluru 10 butir kaliber 9 milimeter.
“Jenazah terduga teroris dibawa ke RS Kramatjati,” ujar Iqbal. Aksi penembakan terhadap tersebut terekam dalam video berdurasi 13 detik dan viral di media sosial. Dalam video ter lihat dua orang tergelatak di samping motor yang terjatuh, dekat Bengkel AHRS Jalan Tole Iskandar Kota Depok.
Sumber: Tempo