SUKABUMIUPDATE.com - RJ, 16 tahun, seorang pelajar yang mengancam dan menghina Presiden jokowi terus menjalani kegiatan observasi di rumah aman milik Kementerian Sosial. Dia mulai mengikuti sejumlah kegiatan bimbingan yang disediakan oleh pengelola rumah aman.
"Sekarang memang masih observasi, tapi dia sudah ikut bimbingan mental berupa ceramah agama dengan anak-anak lain," kata Neneng Heriyani, Kepala Panti Sosial Marsudi Putra Handayani, Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur, saat dihubungi di Jakarta, Selasa, 29 Mei 2018. Panti sosial ini merupakan satu bagian dari kompleks rumah aman milik Kemensos.
Saat ini, kata Neneng, RJ memang masih ditempatkan di rumah antara, lokasi awal bagi anak baru untuk menjalani observasi, assesment, terapi, dan pemeriksaan psikologis. Oleh sebab itu, belum banyak memang aktivitas yang bisa dijalani RJ.
RJ ditangkap karena membuat video ancaman akan menembak Presiden Jokowi. Video itu tersebar di media sosial. Meski bersalah, polisi tidak menahan RJ. Ia saat ini ditempatkan sementara di rumah aman tersebut.
Terakhir pada Senin, 28 Mei 2018 kemarin, polisi telah melakukan gelar perkara untuk menentukan apalah kasus RJ bisa dilimpahkan segera ke kejaksaan atau tidak.
Neneng melanjutkan, jika semua proses di rumah aman selesai, maka RJ akan dipindahkan ke asrama. Di sana, Ia akan berbaur dengan lebih banyak anak-anak lain. RJ juga akan menjalani lebih banyak kegiatan seperti bermusik, keterampilan, olahraga untuk mengisi waktu luang.
Neneng belum bisa merinci sampai kapan keseluruhan proses untuk remaja pengancam Presiden Jokowi itu bisa selesai. Dia hanya mengatakan saat ini tim di panti sosial fokus pada pemeriksaan psikologis dulu. Hasil pemeriksaan inilah nantinya yang bisa menentukan apa yang dialami oleh RJ. "Kemarin udah, tapi ini harus berkali-kali, gak bisa sekali," demikian Neneng.
Sumber: Tempo