SUKABUMIUPDATE.com - Tiga dari 13 jenazah pelaku bom Surabaya dan Sidoarjo belum teridentifikasi. Tim Disaster Victim Identifications (DVI) masih menunggu hasil tes DNA untuk memastikan identitas pelaku karena ciri-ciri fisik sudah tidak bisa dikenali lagi.
"Harapan saya yang tiga orang lagi ini bisa kami serahkan besok kalau tes DNA-nya selesai," kata Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur, Inspektur Jenderal Machfud Arifin, di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur, Selasa siang, 22 Mei 2018.
Tiga jenazah itu adalah Dita Oepriarto dan kedua anak laki-lakinya. Dita tewas saat melakukan bom bunuh diri di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya di Jalan Arjuno, sedangkan dua anaknya tewas di Geraja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya.
Machfud mengatakan, setelah tes DNA selesai, pihaknya akan segera memakamkan tiga jenazah tersebut seperti jenazah pelaku lainnya, yakni dimakamkan di tempat pemakaman umum milik Dinas Sosial Kabupaten Sidoarjo.
"Kalau sudah selesai akan segera kami makamkan karena keluarga tidak terima seperti yang lainnya," katanya. Adapun untuk pemakaman jenazah terduga teroris yang tembak mati, kata dia, pihaknya akan menyerahkan ke Densus 88 Antiteror.
Sejak teror bom Surabaya pada Ahad dua pekan lalu, Densus telah menangkap tak kurang 30 terduga teroris di sejumlah daerah di Jawa Timur. Dari jumlah itu, empat di antaranya ditembak mati karena melawan petugas saat hendak ditangkap.
Sumber: Tempo